Tembalang, (27/7), meluasnya wabah Covid 19 membuat pemerintah mulai menerapkan kebijakan baru yaitu new normal. New normal diartikan sebagai kebiasaan hidup baru sebagai upaya agar masyarakat dapat kembali produktif namun tetap aman dari Covid 19. New normal sudah mulai diterapkan untuk penyesuaian dengan dinamika yang terjadi pada masa pandemi Covid 19.Â
Adanya new normal ini perlu digencarkan lagi agar penyebaran Covid 19 tidak semakin meluas dan kesadaran mengenai protokol kesehatan dapat diterapkan. Menurut data dari WHO, lebih dari 95% kematian akibat Virus Corona terjadi pada penduduk usia lebih dari 60 tahun. Lebih dari 50% dari semua kematian melibatkan terjadi pada mereka yang berusia 80 tahun atau lebih.
Badan Organisasi Dunia (WHO) menetapkan berbagai standar kesehatan guna melindungi dan penyelamatan diri dari virus berbahaya ini. Selain itu tak ketinggalan juga WHO mengingatkan agar semua masyarakat memastikan lanjut usia mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Semua lanjut usia harus diperlakukan dengan hormat dan bermartabat selama masa pandemi ini, yang pada prinsip nya "tidak meninggalkan siapapun dibelakang" atau leave no one behind.
Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 2020 ikut andil terhadap kebijakan new normal yang dibuat oleh pemerintah. Salah satunya dengan memberikan edukasi kepada masyarakat. Yang menjadi target dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK Rw 5 Perumda, dan berhubungan hampir 75% dari warga asli perumda adalah dalam keadaan sepu (Lanjut Usia). Â
seperti sudah disebutkan di awal bahwa lansia lebih rentan tertular virus maka satu cara ialah mengurangi interaksi dengan lingkungan luar. Biasanya ibu -ibu rumah tangga akan keluar jika hendak membeli bahan dapur dan juga sayur-sayuran.Â
Disini Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro ikut andil membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dapur cukup dengan memanen sendiri di rumah, iya pemanfaatan lahan sempit perkarangan rumah sebagai pemenuhan kebutuhan dapur. Kegiatan yang dilakukan di Balai RW 5 Tembalang pada 23 juli 2020 ini bertemakan "Perumda Hijau, Hijau perkaranganku, Tahan Panganku".Â
kegiatan ini dibuka dengan pengertian kepada ibu PKK bahwa berkebun tidak harus memilki perkarangan yang luas tetapi dengan media polibag kita bisa bercocok tanam walaupun di lahan sempit. Dilanjut dengan pelatihan bagaimana mengkecambahkan tanaman sampai pada pemindahan ke media polibag dan terakhir bagaimana sistem perawatan seperti penyiraman dan pemberian pupuk pada tanaman.
Dengan adanya pemanfaatan lahan sempit dan berkebun sendiri masyarakat perumda terutama ibu-ibu tidak lagi perlu keluar lingkngan untuk membeli sayur dan bumbu dapur lainnya, cukup dengan memetik sendiri dari perkarangan, sayur yang didapatpun lebih segar dan lebih hemat tentunya serta mengurangi interaksi dengan orang lingkungan luar kemungkinan tertular virus covid 19 kecil, yang terpenting lebih aman pastinya.
Penulis : Fitria Ulfa Triana
Dosen : Dr. Dra. Susiana Purwantisari, M. Si
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H