Mohon tunggu...
Fitri Arseli
Fitri Arseli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

All Eyes On Papua, Punahnya Paru-paru Dunia!!

19 Juni 2024   18:50 Diperbarui: 19 Juni 2024   19:18 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: GENMUSLIM.id/dok: Ig @menjadimanusia.id) 

All Eyes on Papua: Punahnya paru paru dunia!!

Tren All Eyes on Papua menyoroti terancamnya hutan adat yang menjadi Paru-paru Dunia. Hutan seluas 36 ribu hektar itu terancam karena akan digusur dengan kebun sawit. Padahal hutan Papua menjadi salah satu hutan yang menyumbang banyak oksigen bagi penduduk dunia. Selain itu hutan ini adalah tempat tersedianya kebutuhan bagi masyarakat dan telah menjadi hutan adat bagi masyarakat disana. Hutan adat papua menjadi tempat untuk hidup, mencari makan, obat-obatan serta menjadi habitat binatang dan pohon-pohon yang ada disana.  Masyarakat Papua menjadikan hutan ini sebagai hutan adat tempat mereka untuk bertahan hidup.

Masyarakat adat Papua kini tengah memperjuangkan hak mereka atas tanah adat tersebut. Mereka menggelar aksi damai untuk mengaspirasikan penolakan sembari mengenakan baju adat. Aksi yang dilakukan masyarakat adat Papua di depan gedung Mahkamah Agung (MA) dilakukan usai gugatan mereka di pengadilan tingkat pertama dan kedua yang gagal. Gugatan kini masuk ke tahap Kasasi, sekaligus menjadi harapan terakhir bagi masyarakat adat Papua dalam mempertahankan hutan adat mereka. Masyarakat Papua datang jauh-jauh dari tempat asal mereka untuk mempertahankan tanah adat mereka agar tidak dijadikan kebun sawit.

Penggusuran hutan menjadi kebun sawit tentu bukan tanpa alasan. Pasalnya para oknum yang akan mengubah tempat itu menjadi lahan kebun sawit sudah mendapatkan izin dari pihak yang terlibat. Lantas hal ini menjadi pertanyaan besar bagi kita semua, terlebih masyarakat Indonesia. Mengapa hutan yang menjadi paru-paru dunia justru ditebang dan tidak dilindungi? Bahkan masyarakat Papua sendiri yang menyelesaikan masalah ini untuk mempertahankan hutan adat tersebut. Lantas bagaimana peran kita?

Masalah yang sedang terjadi ini tidak hanya tentang masyarakat Papua, melainkan seluruh warga Indonesia bahkan dunia. Jika benar penebangan pohon terjadi maka bencana akan menimpa kehidupan di Bumi. Setidaknya 23 juta ton karbondioksida akan lepas ke udara dan hal ini akan berdampak besar pada krisis iklim yang ada di Indonesia bahkan dunia. Hutan yang awalnya menjadi kantong oksigen akan hilang, hewan-hewan akan punah bahkan  masyarakat adat Papua akan kehilangan tempat tinggal mereka.

Kita semua tahu bahwa Indonesia adalah paru-paru dunia. Lantas mengapa hutan justru banyak ditebang? Sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk ikut menjaga hutan ini. Jangan sampai kita kehilangan hutan yang seharusnya menjadi paru-paru dunia.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun