Hari hari berlalu dan aku masih merindukan sajak mu.
Suara hujan  membuat ku teringat canda tawa kita yang sudah berlalu.
Apa boleh aku sejatuh cinta ini tuan?
Kamu adalah satu satu nya yang membuat aku lupa dengan jati diri.Â
Kamu sederhana, tapi saat  terdiam kamu gaduh di kepala.
Mana mungkin aku membenci, karena kamu hadiah Tuhan untuk ku.
Sebaris senyum itu selalu terlintas saat malam tiba, bagaimana aku tak rindu?
Â
Mengenal mu , aku bersyukur.
Merindukan mu adalah canduku, will we be able to meet?
Mencintaimu adalah tanggung jawab ku.
Aku akan selalu mencintaimu dengan ugal-ugalan  tanpa pamrih.
Aku ingin menjadi orang yang selalu kamu rindukan,I wait for you every second of my day.
Aku ingin menjadi orang yang selalu kamu kejar, kamu perjuangkan kan dan kamu ratukan.
Ah sudahlah, ini hanya cinta ku yang terlalu dalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H