Mohon tunggu...
Fitria Ramadhani AZ
Fitria Ramadhani AZ Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Kebidanan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ketika Kita di Pilih Dan Harus Memilih

30 Maret 2014   04:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:18 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata orang lebih enak jika kita di pilih dari pada kita harus memilih. Sepertinya ada benarnya juga karena jika kita di pilih kita tinggal menentukan apakah kita menerima atau menolak atas pilihan yang di tujukan ke kita. Namun jika kita harus memilih maka terkadang kita dihinggapi keraguan untuk menentukan pilihan yang mana yang akan kita pilih. Bagaimana jika kita dihadapkan pada situasi dimana kita telah dipilih tapi ada dua orang yang memilih kita dan kita harus memilih salah satu dari dua pemilih tentu juga akan membuat kita dilema.

Jika kita dihadapkan dalam masalah seperti ini mungkin alangkah lebih baik jika kita meminta pendapat dari orang lain seperti orang tua, kerabat, teman-teman, bahakan mungkin seseorang yang menurut kita penting untuk dimintai pendapatnya. Mungkin ada sebagian orang yang tidak bisa terbuka terhadap orang lain atas masalah apa yang sedang dihadapinya tapi apakah mungkin akan nyaman menyimpan keraguan di dalam hati seorang diri.

Meminta pendapat dari orang lain bisa di jadikan alternatif untuk mengurangi keragu-raguan kita atas suatu pilihan karena setiap pendapat yang diberikan setidaknya ada terselip sedikit solusi. Solusi-solusi yang diberikan bisa kita jadikan bahan pertimbangan atas pilihan yang akan kita tentukan.

Selain meminta pendapat dari orang lain mungkin sesuatu yang juga penting pada saat kita akan dihadapkan pada suatu pilihan dan kita harus menentukan pilihan adalah keadaan kita sendiri. Alangkah baiknya pada saat kita mempertimbangkan suatu pilihan kita benar-benar dalam keadaan yang baik, tidak dalam keadaan dibawah tekanan.

Jika kita sudah memastikan kondisi kita dalam keadaan baik kemudian kita harus membandingkan baik dan buruk antara pilihan A dan B, kelebihan dan kekurangan antara pilihan A dan B. Satu lagi yang juga penting bahkan paling penting dan tidak boleh ditinggalkan adalah melibatkan Tuhan dalam menentukan pilihan. Tuhan mengetahui apa yang tidak kita ketahui dan Tuhan mengetahi apa yang baik untuk kita.

Meminta pendapat orang lain sudah, mempertimbangkan baik buruk lebih kurang diantara kedua pilihan sudah, berdo'a kepada Tuhan juga sudah dilakukan. sekarang tinggal memutuskan pilihan apa yang telah benar-benar pas dihati kita dan semoga itu pilihan yang baik dimata Tuhan.

Ingat, Tuhan akan memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan karena tidak semua apa yang kita inginkan itu baik untuk diri kita.

Tembilahan, 29 Maret 2014
Fitria Ramadhani AZ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun