Mohon tunggu...
Fitri Apriyani
Fitri Apriyani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger dan content writer

Blogger di Matchadreamy.com, yang suka membaca dan menulis | IG : @fiapriyani

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Disangka Lagi Diet dan Beberapa Alasan Mengapa Saya Enggan Jalan Kaki

16 Oktober 2022   16:00 Diperbarui: 16 Oktober 2022   16:06 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pun terlalu malas untuk membela diri mengatakan bahwa kemarin saya jalan kaki karena ingin sehat.

2. Dianggap sedang irit dan tidak punya ongkos pulang

Nah, selain disangka sedang menjalani program diet, ada kalanya ketika saya jalan kaki pulang dari kantor, teman-teman saya mengira saya sedang irit dan tidak punya ongkos pulang (biasanya saya naik ojek online). 

Bahkan di antara mereka ada yang dengan berbaik hati menawarkan saya tumpangan untuk sampai tujuan, yang kemudian saya tolak.

3. Rentan menjadi korban catcalling

Ilustrasi catcalling | /ketik.unpad.ac.id
Ilustrasi catcalling | /ketik.unpad.ac.id

Di antara alasan paling kuat yang membuat saya enggan jalan kaki adalah untuk menghindari pelecehan verbal selama di jalan oleh pria-pria saat saya melintas, atau yang disebut catcalling.

Ucapan tidak sopan dan bernada melecehkan seperti "Pulang kerja ya neng?", "Mau diantar sama abang gak neng?", "Neng geulis, sendirian aja nih?", terdengar sangat tidak nyaman bagi saya. 

Kalau sudah dihadapkan dengan kondisi tersebut saya cuma bisa diam, menatap lurus ke depan, bergeming, seolah tidak mendengar apa pun.

Baca Juga : Pengalaman Menyaksikan Pelecehan di Halte Busway dan Bagaimana Harusnya Bertindak

4. Jalanan di Indonesia tidak ramah bagi pejalan kaki

Tidak bisa dipungkiri kalau jalan di Indonesia sebagian besar---kalau tidak mau dibilang semua---tidak ramah bagi pejalan kaki. Misal di daerah tempat tinggal saya di Grogol, Jakarta Barat, ada trotoar yang malah digunakan sebagai lapak oleh beberapa pedagang. Kadang ada beberapa ojol juga yang beristirahat memarkirkan motornya di atas trotoar. Kami sebagai pejalan kaki jadi serba salah.

5. Cuaca di Indonesia tidak mendukung berjalanan kaki

Cuaca di Indonesia, terutama Jakarta, yang selalu panas dengan sinar matahari yang terik menjadi alasan mengapa saya sering enggan berjalan kaki. Hanya untuk menempuh jalan kaki yang hanya berjarak kurang dari 1 km saja sudah mampu membuat tubuh basah kuyup oleh keringat, yang mana menjadi sangat tidak nyaman. 

6. Polusi udara yang mengganggu

Tujuan kita berjalan kaki adalah demi menjaga kesehatan, terutama kesehatan jantung. Sayangnya, saat berjalan kaki di Jakarta, saya mau tidak mau malah ikut menghirup polusi udara dari asap kendaraan bermotor yang melintas di jalan raya.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun