Sebelumnya saya mau disclaimer dulu bahwa pelecehan yang dimaksud di sini tidak sampai pada tahap yang gimana-gimana, tapi tetap saja bagi saya itu adalah sebuah tindakan pelecehan karena telah menimbulkan ketidaknyamanan pada orang yang bersangkutan (korban).
***
Pada Selasa siang yang panas, saya berhenti di salah satu Halte Busway untuk melakukan transit ke halte tujuan.
Waktu itu karena sedang ada demo di beberapa titik, mengakibatkan rute busway berubah.
Busway yang hendak saya tumpangi ternyata tidak sedang beroperasi, sehingga saya harus berpikir sejenak untuk mencari jalan agar bisa sampai tujuan meski tanpa naik busway.Â
Ada beberapa kursi panjang besi yang biasa digunakan penumpang untuk duduk sejenak beristirahat dan menunggu busway selanjutnya.
Saya pun duduk di salah satunya, di sebuah kursi yang sebagiannya sudah diduduki oleh tiga orang perempuan muda. Mari fokus pada dua perempuan berjilbab di antaranya yang kelihatannya merupakan teman seperjalanan, sebut saja Mbak A dan B.
Tepat saat saya hendak mengambil bagian di kursi tersebut, datang seorang bapak-bapak dengan pakaian tidak rapi dan agak berantakan, seperti hendak ikutan duduk di antara kami---di sebelah salah seorang perempuan tadi (Mbak A).
Saat itu saya langsung bereaksi duduk menjauh di ujung kursi agar tidak terlalu sempit (jadi di kursi itu sekarang diduduki 5 orang).
Dari yang saya tangkap sepertinya tadinya si bapak hendak mendekati saya, tapi karena saya terlanjur melengos dan menjauh, yang lalu sibuk dengan hape untuk memesan ojek online, jadilah ia mengajak ngobrol Mbak A di sebelahnya.