Mohon tunggu...
fitria nurri afivah
fitria nurri afivah Mohon Tunggu... -

asli indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

B-Mod Terapi ala Skinner

17 Mei 2014   03:21 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:27 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

B-Mod (behavior modification) atau modifikasi perilaku adalah tekhnik terapi yang didasarkan pada karya-karya skinner. Cara kerjanya sanggat sederhana : menghentikan perilaku yang tidak diingini dengan cara menghilangkan penguat dan menggantinya dengan perilaku yang dihasrati dengan penguatan. Teknik ini telah digunakan disemua jenis persoalan psikologis. Kecanduan, neurosis, sifat pemalu, autis, bahkan skizofrenia dan lebih efektif jika ditunjukan pada anak-anak. Ada gejala psikotik yang pernah dialami seseorang di masa lalu tapi tidak pernah dikomunikasikan pada siapa pun, seolah-olah kehidupannya berjalan normal.

Salah satu cabang dari b-mod disebut ekonomi tanda (token economy). Teknik ini banyak dipakai di lembaga-lembaga seperti rumah sakit jiwa, panti untuk remaja bermasalah dan penjara. Ada aturan-aturan tertentu yang berlaku di sebuah institusi secara eksplisit, dan mereka yang menaati peraturan ini akan dihadiahi tanda-tanda tertentu seperti kartu poker, uang, mainan, buku saku, dsb. Sementara perilaku yang tidak menuruti aturan diganjar dengan tidak diberikannya tanda-tanda ini. Ada juga tanda-tanda yang bisa “diperdagangkan” sesama penghuni lembaga tersebut, seperti permen, rokok, permainan, tiket film, jatah istirahat, dan sebagainya. Cara ini sangat efektif dalam menciptakan keteraturan di lembaga-lembaga yamg “kacau” seperti rumah sakit jiwa atau penjara ini.

Sedangkan kelemahan ekonomi tanda tadi adalah di saat “orang-orang” yang telah terbiasa dengan cara seperti ini meninggalkan lembaga-lembaga tempat pembinaan mereka ini. Mereka kembali pada lingkungan yang mendorong perilaku-perilaku yang dulu pernah menyebabkan mereka masuk lembaga-lembaga tadi. Maka keluarga orang yang psikotik mungkin tidak akan berfungsi dengan baik dalam menyembuhkannya. Remaja-remaja bermasalah akan mencari “geng-nya”kembali. Ini terjadi karena tidak ada orang yang memberi mereka tanda jasa atas perilaku mereka yang baik. Satu-satunya dorongan yang mereka rasakan saat seperti ini adalah “bertingkah” berbeda dari orang lain atau mencuri bersama-sama teman sebaya. Dengan kata lain, lingkungan tidak terlalu mendukung penyembuhan gangguan jiwa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun