Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Integrasi Orangtua terhadap Prestasi

9 Desember 2016   09:20 Diperbarui: 4 April 2017   17:34 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Maka dari itu sangat perlu sekali untuk menciptakan suasana lingkungan keluarga yang kondusif. yaitu suatu suasana yang demokratis, selalu terbuka, saling mempercayai dan saling menyayangi. komunikasi dua arah antara orang tua dan anak sangat penting untuk dibangun bagi perkembangan anak. dengan landasan inilah anak akan berkembang menjadi lebih termotivasi dan lebih yakin dalam mencapai tujuan hidup yang diinginkan.

Ketika lingkungan yang kondusif pada keluarga sudah tercipta, lantas langkah selanjutnya ialah bagaimana caranya membuat keluarga itu lebih produktif dan mengarah pada prestasi.  yang perlu disamakan adalah persepsi orang tua terhadap prestasi itu sendiri, sebuah prestasi bukan hanya ada disatu bidang saja, bukan hanya dilihat dari  nilai pelajaran sekolah. disinilah letak tugas orang tua untuk mengembangkan potensi dan bakat anak dengan berbagai cara dan usaha.

Banyak yang nilai mata pelajarannya biasa-biasa saja tapi ia pandai menari salah satu contohnya, lantas orang tua si anak itu mendukungnya dengan memasukkan dalam les menari, ketika sudah remaja dan dewasa ia sudah berkeliling Negara membawakan tari-tarian. Dan  pada akhirnya kecerdasan (kongnitif/intelektual) anak pun terdongkrak karena pengalaman-pengalaman hidupnya.

Dalam kontek perkembangan anak, prestasi tak cuma tercermin dari nilai akademik disekolah tapi disetiap langkah  positif yang mengarah pada peningkatan dan kemampuan juga disebut prestasi. Sayang sekali bila orang-orang masa kini beranggapan bahwa anak yang berprestasi adalah anak yang mampu meraih nilai tinggi dan duduk diperingkat tertentu dan lebih kecewa lagi  bila melihat buah hatinya ternyata tak demikian.

Perlu diingat bahwa setiap anak lahir dengan bakat, potensi, kemampuan, serta sikap dan sifat yang berbeda. Karenanya potensi anak yang sangat beragam dalam berbagai bidang dengan berbagai taraf dan jenis intelegensi, yang dibesarkan pula dalam berbagai kondisi baik dalam kondisi ekonomi, sosial, psikologis, budaya serta alam biologis yang berbeda. Disinilah perlunya perhatian yang besar dari orang tua. Dan Perbedaan inilah sebagai ujung tombak kesuksesan bagi anak.

Permasalahan yang terjadi pada masa kini salah satu contohnya pemakaian bahan narkoba, adanya pergaulan bebas, aborsi, pornografi dsb. Lebih parahnya lagi  kebanyakan aktor utama dalam hal ini yakni pada remaja khususnya. Yang menjadi Pertanyaan besar bagi kita yakni  “mengapa terjadi hal demikian”? tentu jawabnya tidak terlepas dari peran orang tua dan lingkungan. Disinilah letak permasalahannya, ketika suatu lingkungan tidak sehat maka akan mempengaruhi pada psikologis anak itu tapi kalau lingkungannya sudah sehat dampaknya akan baik bagi anak contohnya, seorang anak yang menjadi remaja masjid, aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan, mahir ilmu agamanya, berinteraksi dengan dai/ulama’, dan bergaul dengan orang yang alim. Maka dengan perlahan tapi pasti dampaknya pun akan terasa sekali. Anak itu akan menjadi pribadi yang menarik karena lingkungannya sudah baik.

Produktifitas keluarga akan semakin berkembang apabila ada sinergi yang selaras.  Baik  orang tua dan diri anak sendiri harus sama-sama mengembangkan dirinya sendiri. tidak akan mungkin tercipta suatu produktifitas keluarga bila diantara salah satu elemen dalam keluarga tidak bisa mengembangkan dirinya. Sehingga jikalau semua elemen yang ada didalam keluarga sudah menyelaraskan diri, sudah mengalami kemajuan, dan perkembangan maka akan tercipta produktifitas dalam keluarga. Dan akibatnya efek produktifitas keluarga akan membawa anak mencapai perestasi yang gemilang.

 Kerangaman potensi, perbedaan kecendrungan, sifat dan karakter yang berdeda dalam keluarga merupakan aset berharga yang dapat mendorong kehidupan keluarga itu sendiri. Seperti air yang mengalir atau roda yang berputar dan berjalan, terus dinamis berperoses, dan berubah-ubah, sebagaimana perubahan social dimasyarakat. Kesadaran akan dinamika dalam kehidupan keluarga dapat mendorong semua anggota keluarganya untuk saling berlomba dalam kebaikan, saling mengingatkan satu dengan yang lain dan saling memberdayakan seiring diri.

Disinilah perlunya keluarga yang sehat dan harmonis. Dari keluarga akan tercipta bibit unggul yang akan membawa Negara dalam perubahan dan dari keluarga pula  prestasi anak akan selalu tumbuh dan berkembang. Keluarga sehat menjadi idaman semua keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun