Mohon tunggu...
Fitria Nurbaidah
Fitria Nurbaidah Mohon Tunggu... Konsultan - Industrial Hygienist

Berjalan dan berbincang| Berjalan dan berfikir| Berjalan lalu menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pendidikan Pemutus Rantai Kemiskinan

17 Oktober 2016   21:09 Diperbarui: 17 Oktober 2016   21:20 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ceritanya malam itu setelah lelah membaca jurnal yang panjang dan gak ngerti apa isinya, akhirnya beralihlah mencari film di Youtube. Secara random, setelah ketak ketik key word keluarlah salah satu judul film yang berjudul “From Homeless to Harvard”, akhirnya saya memilih film ini untuk ditonton karena viewernya sudah 4 Miliar.

Dari judulnya kita mungkin bisa menerka isi film ini apa, yang pastinya bercerita tentang mengejar pendidikan. Setelah selesai menonton film ini, saya merasa film ini sangat insightful, wuhh senangnya gak sengaja nonton film yang penuh makna begini. Oke, saya mau kasih sedikit sinopsisnya, film ini bercerita tetang seorang anak perempuan bernama Elizabeth atau lebih suka dipanggil dengan Liz. Liz dibesarkan oleh orang tua yang adalah pecandu narkoba, Ibunya sudah lama terjerambab dalam candu narkoba, sehingga sudah lama tidak menjalankan perannya sebagai seorang ibu. Liz tumbuh dan berkembang dalam kondisi yang memperhatinkan dimana kondisi rumah yang begitu berantakan dan kekurangan asupan gizi, karena setiap ada uang, ibu nya lebih suka menghabiskannya untuk membeli narkoba. Liz pada dasarnya adalah seorang anak yang cerdas, akan tetapi ia enggan untuk tetap bersekolah karena ia merasa mejadi anak yang aneh, tidak normal seperti anak yang lain yang datang ke sekolah dengan kondisi bersih dan rapi.

Suatu hari Ibu Liz harus diamankan oleh dinas sosial karena didapati sebagai pecandu berat dan menelantarkan keluarga, Liz pun harus tinggal di panti sosial yang ternyata tidak membawanya dalam kondisi yang lebih baik. Setelah keluar rehabilitasi, Ibu Liz ternyata terdiagnosa AIDS. Ibunya sering menghabiskan waktu di bar untuk mabuk dan liz resmi menjadi anak jalanan, karena rumah orang tuanya telah dijual. Suatu hari, Liz mendapati Ibunya meninggal, sebuah pukulan yang berat bagi Liz, walaupun selama ini Liz yang lebih sering merawat ibunya dibanding Ibunya yang seharusnya merawat dirinya, bagi Liz ibunya selalu menjadi orang yang paling ia cintai.

 Setelah kematian ibunya, Liz banyak berfikir. Liz tidak ingin menjalani hidupnya seperti ini terus, dia ingin hidup seperti orang normal, hidup yang layak. Saat itu Liz membuat keputusan yang begitu berarti yakni mendorong dirinya untuk berbuat lebih dan berusaha lebih keras untuk masa depannya yang lebih baik. Hingga akhirnya Liz berhasil diterima untuk bersekolah kembali dan menjadi salah satu siswa terbaik dan mendapatkan beasiswa dari The New York Times untuk bersekolah di Harvard.

Yup, film ini memberikan pelajaran bahwa melalui pendidikan yang baik kita dapat memotong rantai kemiskinan. Liz bisa saja memutuskan untuk meneruskan apa yang selama ini sudah dia jalani, hidup dijalanan dan tanpa tujuan. Tapi liz berani mengambil sebuah keputusan penting dan berani untuk memaksa dirinya untuk berusaha dan bekerja lebih keras untuk mengejar ketertinggalannnya di bangku sekolah, liz tidak ingin menjadi bodoh, liz tidak ingin menjadi sampah di masyarakat, liz tidak ingin kalah oleh kesedihannya, liz tidak ingin menyalahkan takdirnya yang dilahirkan dari orangtua yang pecandu, liz tidak ingin menyerah dan pasrah pada keadaan.

Film ini bagi saya merefleksikan banyak hal dan membuat saya berkelana kepada masa-masa lalu. Saya yang hampir saja tidak melanjutkan bangku perkuliahan, karena hingga hari terkahir daftar ulang, bapak masih belum memilki uang speserpun untuk membayar biaya administrasi kuliah, saya masih ingat pagi itu saya menangis cukup deras, menangisi keadaan...arghhh.. Alhamdulilah Allah selalu membukakan jalan dan kemudahan untuk pendidikan saya, layaknya sejak SD hingga SMA dimana saya selalu mendapatkan beasiswa karena nilai-nilai raport saya yang cukup baik, kali ini saya pun mendapatkan keringanan biaya dan juga beasiswa semenjak semseter 3, hingga akhirnya saya dapat menyelesaikan bangku kuliah. Berhasil menyelesaikan pendidikan sesuai dengan impian Ibu yakni menjadikan anak-anaknya lebih pintar dari dia dan mengenyam pendidikan yang jauh lebih baik darinya.

 Sejak dari kecil, ibu saya selalu menanamkan kepada anak-anaknya untuk bersekolah dengan baik dan menjadi siswa yang berprestasi. Jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan bersekolah, karena itu untuk diri kalian sendiri, untuk masa depan kalian sendiri, bukan untuk ibu atau bapak, begitu ibu selalu berujar. Ibu saya sosok yang disiplin dan keras, namun karenanya saya berterimakasih atas segala pencapaian saya hari ini, jika bukan karena beliau, mungkin saya tidak akan mencapai semua ini. Ibu selalu mengingankan anak-anaknya dapat bersekolah jauh lebih baik dari pada bapak ibunya yang hanya lulusan SMP.  

Melalui tulisan ini saya hanya ingin berbagi dan memberikan pandangan saya tentang pentingnya pendidikan. Seperti cerita Liz dalam film dan apa yang saya alami berujung pada sebuah kesimpulan yang sama yakni hanya melalui pendidikan yang baik kita dapat memutus sebuah rantai kemiskinan. Pendidikan yang baik dapat membuka kesempatan kita terhadap berbagai hal di dunia ini. Jangan pernah menyerah dengan keadaan dan jangan pernah menyalahkan keadaan, karena sesungguhnya masa depan kita adalah kita sendiri yang menuntukan. Kita yang harus memaksa dan mendorong diri kita untuk berbuat lebih, belajar lebih, berusaha lebih, dan berdoa lebih banyak. Karena Tuhan akan selalu membukakan jalan bagi hambanya yang mau berusaha dan meninggikan derajat hambanya yang berilmu. 

-Selasa sore, di sudut perpustakaan University of Birmingham, peluk jauh untuk ibunda dan bapak terkasih-

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun