Jepang adalah salah satu negara yang masuk dalam daftar negara yang menjadi impian saya untuk dikunjungi. Alhamdulillah April 2015 lalu saya bersama 3 orang teman saya berhasil menginjakkan kaki di bumi samurai. Kenapa saya masukkan negara ini dalam daftar negara yang wajib saya kunjungi dikarenakan salah satu alasannya jepang adalah negara dimana budaya dan teknologi bisa berjalan begitu seirama, tidak saling meniadakan, tapi saling melengkapi.
Berikut ini adalah rangkuman beberapa informasi trekait perjalanan saya selama di jepang.
1. Transportasi
Dari Jakarta:
Jika ingin harga tiket yang murah, maka Air asia adalah pilihan yang tepat. Jika sedang promo, Jkt-Haneda (PP), seharga antara 2.5 – 3.4 jt. Saran saya jika ingin ke jepang, baiknya jangan pulang dan pergi lewat bandara yang sama, jadi misal berangkat Jkt-Haneda, maka pulangnya Osaka-Jkt.
Â
Di jepang sistem transportasi publik sudah amat sangat baik. Jadi jarak seakan tak menjadi halangan,,heheh.
Setelah kita sampai di stasiun kereta, sebaiknya kita langsung membeli tiket terusan yaitu PASMO (Tokyo) atau SUICA (Osaka) Card, kemarin di shinjuku stasiun saya mengisi 1jt untuk 7 hari di jepang. Untuk jalur kereta di arport, airport line, kita tidak bisa membeli tiket Pasmo atau Suica, hanya tiket sekali jalan saja. Dengan SUICA kita cukup tapping saja setiap kita ingin naik kereta di kota manapun, kartu ini juga dapat digunakan untuk bus dna untuk menyewa locker. Jadi sangat memudahkan. Jika ada kelebihan saldo pada kartu PASMO/SUICA sedangkan perjalanan di jepang sudah berakhir atau sudah waktunya pulang, maka PASMO/SUICA ini bisa kita kembalikan dan sisa kelebihan saldo akan diberikan kepada kita. Kemarin lalu, kartu PASMO saya masih bersisa 200rb, kami menukarnya di bandara.
Jalur kereta di jepang sangat rumit, nyasar adalah hal yang biasa, jadi jangan malu untuk bertanya, terkait peron yang benar. Tapi, semakin lama, akhirnya kita akan bisa mulai mengerti jalur kereta yang ada.
Ketika mencari penginapan via booking.com dan agoda, saya sempet agak syok, karena harga penginapannya cukup mahal juga ya, untuk ukuran bunk bed di hostel saja harganya paling murah 250rb, wow sekali ya. Nah berikut ini adalah penginapan yang saya gunakan selama di jepang, selurunya harganya sekitar 210 rb – 250rb/malam/orang. Dan semuanya recomended sekali, karena bersih dan lokasinya yang strategis.
Tokyo: Asakusa view hotel, khusus untuk di tokyo, kami tidak menginap di hostel tapi hotel yang sekamar ada 4 kasur. Karena ketika searching di booking.com, hotel ini sedang promosi, jadi langsung kami ambil. Beruntung sekali, ternyata kamar hotel langsung menghadap ke tokyo sky tree, jadi kami mendapatkan pemandangan kota yang cukup indah.
Kyoto: K Backpacker hostel
Osaka: J-Hoppers daerah fukushima.
Oya, jika pesawat anda sampai di tokyo pada malam hari, seperti pesawat air asia saya kemarin dimana landing pukul 23.00, maka jika ingin mengirit penginapan, maka menginap di bandara adalah pilihan yang tidak buruk. Di lantai 3, observatorium deck, merupakan area yang sering digunakan untuk orang-orang yang bermalam di bandara. Namun jika memilih untuk ke penginapan juga tidak apa-apa, jadwal kereta terakhir adalah pukul 1.30 dini hari. Nah, saya dan teman-teman memutuskan untuk menginap di bandara, dan memang ternyata bukuan pilihan yang buruk, karena ketika pagi datang, observatorium deck merupakan perfect place untuk menikmati matahari terbit.