Mohon tunggu...
Fitria Nurbaidah
Fitria Nurbaidah Mohon Tunggu... Konsultan - Industrial Hygienist

Berjalan dan berbincang| Berjalan dan berfikir| Berjalan lalu menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Catatan Perjalanan: Jepang, Musim Semi 2015

22 Juli 2015   09:15 Diperbarui: 22 Juli 2015   09:15 2014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jepang adalah salah satu negara yang masuk dalam daftar negara yang menjadi impian saya untuk dikunjungi. Alhamdulillah April 2015 lalu saya bersama 3 orang teman saya berhasil menginjakkan kaki di bumi samurai. Kenapa saya masukkan negara ini dalam daftar negara yang wajib saya kunjungi dikarenakan salah satu alasannya jepang adalah negara dimana budaya dan teknologi bisa berjalan begitu seirama, tidak saling meniadakan, tapi saling melengkapi.
Berikut ini adalah rangkuman beberapa informasi trekait perjalanan saya selama di jepang.


1. Transportasi
Dari Jakarta:
Jika ingin harga tiket yang murah, maka Air asia adalah pilihan yang tepat. Jika sedang promo, Jkt-Haneda (PP), seharga antara 2.5 – 3.4 jt. Saran saya jika ingin ke jepang, baiknya jangan pulang dan pergi lewat bandara yang sama, jadi misal berangkat Jkt-Haneda, maka pulangnya Osaka-Jkt.

 

 

Selama di Jepang:
Di jepang sistem transportasi publik sudah amat sangat baik. Jadi jarak seakan tak menjadi halangan,,heheh.
Setelah kita sampai di stasiun kereta, sebaiknya kita langsung membeli tiket terusan yaitu PASMO (Tokyo) atau SUICA (Osaka) Card, kemarin di shinjuku stasiun saya mengisi 1jt untuk 7 hari di jepang. Untuk jalur kereta di arport, airport line, kita tidak bisa membeli tiket Pasmo atau Suica, hanya tiket sekali jalan saja. Dengan SUICA kita cukup tapping saja setiap kita ingin naik kereta di kota manapun, kartu ini juga dapat digunakan untuk bus dna untuk menyewa locker. Jadi sangat memudahkan. Jika ada kelebihan saldo pada kartu PASMO/SUICA sedangkan perjalanan di jepang sudah berakhir atau sudah waktunya pulang, maka PASMO/SUICA ini bisa kita kembalikan dan sisa kelebihan saldo akan diberikan kepada kita. Kemarin lalu, kartu PASMO saya masih bersisa 200rb, kami menukarnya di bandara.
Jalur kereta di jepang sangat rumit, nyasar adalah hal yang biasa, jadi jangan malu untuk bertanya, terkait peron yang benar. Tapi, semakin lama, akhirnya kita akan bisa mulai mengerti jalur kereta yang ada.

Untuk perjalanan dalam kota, maka kereta adalah pilihan yang paling tepat. Jika ingin berpindah dari satu kota ke kota lain, maka jika kita tidak membeli tiket shinkansen, maka kita bisa memilih bus willer express. Kemarin, saya dan teman-teman, dengan pertimbangan harga shinkansen yang mahal dan untuk mengirit pengeluaran penginapan, maka kami memilih menggunakan bus malam. Bus willer ini sangat nyaman, jadi untuk lama perjalanan sekita 8 jam (tokyo-kyoto) tidak menjadi masalah, dijamin pasti bisa tidur dengan nyenyak di bus. Kemarin saya menaiki bus willer express dengan tujuan, tokyo-kyoto dan osaka-tokyo, tiket sudah saya pesan melalui internet ketika masih di jakarta. Sedangkan dari kyoto-osaka, kita dapat menggunakan kereta JR, hanya sekitar 1 jam perjalanan.

 

Untuk kyoto, kota yang paling saya suka, saya sempat menyewa sepeda untuk berkeliling kota. Sebagai mantan pecinta bersepada, rasanya ga tahan banget, pas ngeliat ada penyewaan sepeda, dan dengan kondisi kota yang sangat memungkinkan untuk bersepeda, dan tingkat polusi yang rendah, saya pun tidak mau melewatkan agenda bersepeda.

2. Penginapan
Ketika mencari penginapan via booking.com dan agoda, saya sempet agak syok, karena harga penginapannya cukup mahal juga ya, untuk ukuran bunk bed di hostel saja harganya paling murah 250rb, wow sekali ya. Nah berikut ini adalah penginapan yang saya gunakan selama di jepang, selurunya harganya sekitar 210 rb – 250rb/malam/orang. Dan semuanya recomended sekali, karena bersih dan lokasinya yang strategis.
Tokyo: Asakusa view hotel, khusus untuk di tokyo, kami tidak menginap di hostel tapi hotel yang sekamar ada 4 kasur. Karena ketika searching di booking.com, hotel ini sedang promosi, jadi langsung kami ambil. Beruntung sekali, ternyata kamar hotel langsung menghadap ke tokyo sky tree, jadi kami mendapatkan pemandangan kota yang cukup indah.
Kyoto: K Backpacker hostel
Osaka: J-Hoppers daerah fukushima.

 

 

Oya, jika pesawat anda sampai di tokyo pada malam hari, seperti pesawat air asia saya kemarin dimana landing pukul 23.00, maka jika ingin mengirit penginapan, maka menginap di bandara adalah pilihan yang tidak buruk. Di lantai 3, observatorium deck, merupakan area yang sering digunakan untuk orang-orang yang bermalam di bandara. Namun jika memilih untuk ke penginapan juga tidak apa-apa, jadwal kereta terakhir adalah pukul 1.30 dini hari. Nah, saya dan teman-teman memutuskan untuk menginap di bandara, dan memang ternyata bukuan pilihan yang buruk, karena ketika pagi datang, observatorium deck merupakan perfect place untuk menikmati matahari terbit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun