Mohon tunggu...
Fitria Nur Aisah
Fitria Nur Aisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profil pribadi

Mahasiswa Ilmu Sejarah 2020 Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesenian Besutan Sebagai Pembentukan Karakter Remaja

3 Juni 2023   23:20 Diperbarui: 3 Juni 2023   23:24 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seni pertunjukan merupakan salah satu bagian dari kesenian dan merupakan warisan budaya masyarakat lokal. Selain untuk tujuan hiburan, seni pertunjukan juga menjadi wadah edukasi kepada para penonton melalui pesan-pesan yang disampaikan secara tersirat maupun secara tersurat saat pertunjukan. Pada masa sekarang, di tengah gempuran globalisasi dan maraknya budaya k-pop yang melegenda di kalangan remaja, kesenian tradisional lama-lama telah hilang eksistensinya. Sehingga pentingnya dilakukan penyelamatan kesenian tradisional untuk menjaga eksistensi kesenian tradisional dan juga sebagai pembentukan karakter remaja.

Propinsi Jawa Timur memiliki berbagai macam kesenian daerah, bahkan hampir di setiap daerah yang ada di Jawa Timur memiliki kesenian tradisional masing-masing. Salah satunya adalah Kabupaten Jombang, Kabupaten Jombang sendiri memiliki banyak kesenian tradisional, salah satunya Jaran Kepang Dorr, Sandur, dan Besutan. Kesenian Besutan sendiri memang kurang terlalu familiar untuk namanya, namun Kesenian Besutan sendiri merupakan cikal bakal lahirnya kesenian Ludruk. Kesenian Besutan dikenal mulai tahun 1908 dengan pendirinya yang bernama Pak Santik.

 

Kesenian Ludruk sendiri juga merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Jombang. Dalam buku “Soerabaia Tempo Doeloe Buku I” disebutkan bahwa asal kata dari Ludruk merupakan akronim dari kata gelo-gelo atau kepala bergoyang-goyang dan gedrak-gedruk yang artinya menghentakkan kaki ke tanah. Sedangkan kesenian Besutan di ambil dari nama salah satu tokonnya yang bernama Besut, Besut merupakan singkatan dari mbeto maksud atau membawa maksud. Ludruk sendiri dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan waktu kemunculannya, yaitu Ludruk Bandan, Ludruk Lerok, Ludruk Besut, dan Ludruk Sandiwara.

 

            Kesenian Besutan pada masanya terkenal sangat ramai karena berisi sindiran-sindiran yang ditunjukkan kepada pemerintah kolonial maupun sindiran terhadap keadaan sosial ekonomi pada masa itu. Kesenian Besutan dipertontonkan dengan cara mengamen dari satu rumah ke rumah yang lain. Namun kemudian berkembang dipertontonkan lewat acara pesta pernikahan sampai acara khitanan.

 

Kemudian, sekitar tahun 1930 an kesenian Besutan mulai terkenal di Surabaya. Besutan memiliki tiga lakon utama dalam pertunjukannya. Yaitu Besut, Rusmini, dan Man Gondo. Tokoh-tokoh tersebut diperankan oleh laki-laki dan memiliki karakter yang berbeda. Pertunjukan Besutan pada zaman dahulu menyajikan cerita yang sesuai dengan keadaan sosial. Contohnya, pada masa kolonial pertunjukan Besutan menampilkan cerita yang menyindir pemerintahan kolonial atau permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat.

 

Dalam cerita Besutan tidak ada cerita pakem, yang ada hanyalah cerita-cerita klasik. Karena pada masa awal munculnya Besutan, cerita yang ditampilkan merupakan kehidupan rumah tangga tentang Besut dan Rusmini. Ada beberapa versi cerita tentang Besutan seperti “Besut Nang Suroboyo”, “Besut Mencari Pekerjaan”, “Besut Minggat”, dan lain-lain. Besutan juga merupakan salah satu tradisi lisan, sehingga dalam pertunjukannya mengandung banyak pitutur nasihat-nasihat kepada para penontonnya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun