Institusi Pendidikan tentunya sering kita dihadapkan pada masalah-masalah terkait denga dilemma etika maupun bujukan moral yang mengharuskan mengambil keputusan. Pada kondisi dilemma etika situasi yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup. Dalam dilemma etika yang adalah keduanya bernilai benar sehingga pengambilan keputusan pun merupakan hal yang berat.
Setiap pemimpin pasti pernah membuat keputusan baik setiap hari atau setiap saat, sama halnya dengan guru sebagai pemimpin pembelajaran tak luput dari pengambilan keputusan.
Dalam pengimplementasian pengambilan keputusan yang berpihak pada murid sebagai pemimpin pembelajaran dengan dasar paradigma pengambilan keputusan, prinsip, dan pengujian. Kasus tersebut merupakan kasus dimana seorang murid kelas VI yang jarang hadir ke sekolah dengan alasan keluarga, sementara jika terus menerus berlangsung maka nilai-nilai dalam muatan pelajarannya tidak akan tuntas sehingga akan berpengaruh terhadap kelulusannya dimasa mendatang. Syarat kelulusan soerang murid salah satu diantaranya adalah telah menuntaskan seluruh muatan pelajaran. Jika mengikuti aturan kelulusan maka anak tersebut dapat dinyatakan tidak lulus namun hal ini akan terpengaruh terhadap masa depan murid tersebut.
Dalam kasus tersebut saya menerapkan 9 langkah dalam mengambil keputusan yakni mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan, menentukan siapa yang terlibat, kumpulkan fakta-fakta yang relevan, pengujian benar atau salah, pengujian paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, investigasi opsi trilema, buat keputusan, dan lihat lagi keputusan dan refleksikan.
Â
Dalam kasus ini identifikasi masalah mengumpulkan informasi yang relevan merupakan hal yag sangat pennting agar tidak keliru dalam membuat keputusan. Dalam kasus tersebut terdapat beberapa paradigma yang sesuai diantaranya individu lawan masyarakat, keadilan lawan kasih sayang.Â
Nilai yang bertentangan dengan kasus tersebut adalah keadilan dengan rasa kasih sayang, empati. Â Kemudian dalam pengujian benar salah pada kasus tersebut tidak ada aspek pelanggaran hukum maupun aturan ataupun yang lainnya.Â
Berdasarkan hasil diskusi bersama orang tua/wali dari murid tersebut maka keputusan yang diambil adalah untuk mengejar ketertingganlan murid tersebut maka harus mengerjakan/menuntaskan seluruh pelajaran yang belum dituntaskan sebelumnya dan diberikan batas waktu sesuai yang telah disepakati dan berjanji untuk lebih giat belajar serta kehadirannya ditingkatkan
Sebagai pemimpin pembelajaran, seorang guru dalam mengambil keputusan berbasis etika, sesuai visi misi berpihak pada murid juga membutuhkan keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi konsekuensi dan implikasi dari keputusan yang kita ambil, namun dalam pegambilan keputusan selalu memiliki tantangan seperti dalam kasus tersebut bahwa ada rasa tidak nyaman karena bertentangan dengan keadilan terhadap murid yang lain.