Mohon tunggu...
Fitria Novi Indriani
Fitria Novi Indriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Mendengarkan musik dan membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ranah Kognitif dalam Pendidikan Islam: Membangun Pemahaman yang Mendalam

6 Desember 2024   07:13 Diperbarui: 6 Desember 2024   07:16 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ranah Kognitif Dalam Pendidikan Islam : Membangun Pemahaman Yang Mendalam

Dalam dunia pembelajaran, pendidkan islam merupakan jantung dari peradaban islam. Yang mana pendidikan islam juga menghadapi tantangan yang kompleks. Pendidikan tersebut bukan hanya tentang sekedar menyalurkan pengetahuan, melainkan bagaimana para siswa dapat membentuk karakter dalam memahami pengetahuan dan nilai-nilai luhur. Melalui pendidikan islam juga, kita dapat mencetak generasi yang tidak hanya cerdas saja, akan tetapi generasi yang berakhlak mulia serta mampu menghadapi perubahan zaman yang akan datang. Disini dalam ranah pendidikan islam juga ada beberapa ranah yang akan dibahas, seperti ranah kognitif, ranah afektif perspektif, ranah psikomotorik, serta ranah nilai dalam pendidikan islam. 

Pendidikan islam sebagai proses peningkatan pendewasaan keimanan dan intelektual, mendatangkan ranah kognitif sebagai salah satu bentuk pilar pentingnya. Domain kognitif mengacu pada semua aktifitas mental yang berkaitan dengan berfikir, memahami, menganalisis, dan mengintegrasikan informasi. Dalam konteks pendidikan islam, pengembangan ranah kognitif bukan sekedar menyalurkan ilmu pengetahuan, melainkan mengembangkan individu yang mampu berfikir kritis, kreatif, dan mandiri dengan mempelajari ajaran islam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta upaya untuk melatih dirinya. 

Ranah kognitif juga sangat penting dalam pendidikan islam, yang mana disitu akan menjadikan pendidikan islam menjadi modal pemahaman yang mendalam untuk para pembelajar. Ada beberapa hal yang akan mendorong pemahaman para pembelajar, seperti :

1. Memahami Al-Qur’an dan hadits secara mendalam : yang artinya, mengerahkan seluruh daya pikir manusia untuk menggali, menganalisis, dan mengintegrasikan makna kedua sumber ajaran islam tersebut. Bukan hanya sekedar membaca atau menghafal, melainkan proses internalisasi nilai-nilai, memahami hubungan, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

2. Membangun akidah yang kokoh : artinya, membekali individu dengan pemahaman yang kuat dan mendalam tentang keyakinan mendasar agama melalui proses pembelajaran yang mencakup aspek kognitif. Ranah kognitif sendiri berkaitan dengan proses berfikir, memahami, dan menganalisis informasi. 

3. Menumbuhkan sikap toleransi dan terbuka : yaitu upaya menumbuhkan pemahaman dan penerimaan terhadap perbedaan dalam konteks ajaran pendidikan islam. Ini merupakan proses kognitif, yaitu proses berfikir dan dan pemahaman yang membangun sikap menghargai keberagaman dan memungkinkan hidup berdampingan secara damai dengan orang-orang yang berbeda keyakinan, pendapat, dan latar belakang. 

4. Membekali keterampilan abad 21 : hal tersebut mengacu pada upaya membekali peserta didik dengan keterampilan berfikir dan belajar yang relevan dengan tuntutan modern, khususnya dalam konteks pendidikan islam. 

5. Menjadi agen perubahan : istilah “agen perubahan” pada konteks pendidikan, khususnya pendidikan islam, merujuk dalam individu yang mempunyai peran aktif untuk mendorong serta memfasilitasi terjadinya perubahan positif pada sistem pendidikan. Dalam ranah kognitif, penekanan perubahan ini terletak dalam peningkatan kualitas pemikiran, pemahaman, serta pengetahuan peserta didik. 

Tidak hanya hal pendorong saja yang diperlukan dalam pendidikan islam, akan tetapi ada beberapa hal kegunaan ranah kognitif yang juga diperlukan dalam pendidikan islam, seperti :

1. Perhatian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun