Mohon tunggu...
Fitri Annisa
Fitri Annisa Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

berkarya, bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modul 3.1 Koneksi antar Materi - Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

23 Oktober 2024   19:09 Diperbarui: 23 Oktober 2024   19:13 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidik dalam hal ini guru harus mampu melihat dan memahami
kebutuhan belajar muridnya serta mampu mengelola kompetensi sosial dan
emosional yang dimiliki dalam mengambil sebuah keputusan sebagai
pemimpin pembelajaran. Dalam proses pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab, diperlukan kompetensi sosial emosional seperti
kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management),
kesadaran sosial (social awareness) dan ketrampilan berhubungan sosial
(relationship skills).
Sehingga diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara
sadar penuh (mindfull), terutama sadar dengan berbagai pilihan ,
konsekuensi yang akan terjadi, dan meminilisir kesalahan dalam
pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan membutuhkan
keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi konsekuensi dan
implikasi dari keputusan yang kita ambil karena tidak ada keputusan yang
bisa sepenuhnya mengakomodir seluruh kepentingan para pemangku
kepentingan. Namun tujuan utama pengambilan selalu pada kepentingan
dan keberpihakan pada anak didik.

BAGAIMANA PEMBAHASAN STUDI KASUS YANG FOKUS
PADA MASALAH MORAL ATAU ETIKA KEMBALI KEPADA
NILAI-NILAI YANG DIANUT SEORANG PENDIDIK.

Seorang pendidik harus mampu melihat permasalahan yang dihadapi
apakah permasalahan tersebut merupakan dilema etika ataukah bujukan
moral. Dengan nilai- nilai yang dimiliki seorang pendidik tersebut, baik nilai
inovatif, kolaboratif, mandiri dan reflektif seorang pendidik dapat
menuntun muridnya untuk dapat mengenali potensi yang dimiliki dalam
mengambil keputusan dan mengatasi masalah yang dihadapi sehingga
dengan nilai- nilai dari seorang pendidik tersebut, yang merupakan
landasan pemikiran yang dimiliki akan cenderung pada prinsip " melakukan
demi kebaikan orang banyak, menjunjung tinggi prinsip- prinsip/ nilai- nilai
dalam diri dan melakukan apa yang kita harapkan orang lain akan lakukan
kepada diri kita. Maka seorang pendidik akan dapat mengambil sebuah keputusan yang
bertanggung jawab melalui berbagai pertimbangan dan langkah
pengambilan dan pengujian sebuah keputusan terkait permasalahan yang
terjadi.

BAGAIMANA PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG TEPAT,
TENTUNYA BERDAMPAK PADA TERCIPTANYA
LINGKUNGAN YANG POSITIF, KONDUSIF, AMAN DAN
NYAMAN.

Terkadang dalam pengambilan keputusan terutama pada situasi dilema kita masih
kesulitan misalnya lingkungan yang kurang mendukung, bertentangan dengan
peraturan, pimpinan tidak memberikan kepercayaan karena merasa lebih
berwenang, dan meyakinkan orang lain bahwa keputusan yang diambil sudah
tepat, perbedaan cara pandang serta adanya opsi benar lawan benar atau sama-
sama benar. Untuk dapat mengambil sebuah keputusan yang tepat dan
berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan
nyaman, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenali terlebih dahulu
kasus yang terjadi apakah kasus tersebut termasuk dilema etika atau bujukan
moral.
Jika kasus tersebut merupakan dilema etika, sebelum mengambil sebuah
keputusan kita harus mampu menganalisa pengambilan keputusan berdasarkan
pada 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan
sehingga hasil keputusan yang kita ambil mampu menciptakan lingkungan yang
positif, kondusif, aman dan nyaman untuk muridnya. Intinya pengambilan
keputusan yang tepat terkait kasus-kasus pada masalah moral atau etika hanya
dapat dicapai jika dilakukan melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian
keputusan . Dapat dipastikan bahwa jika pengambilan keputusan dilakukan secara
akurat melalui proses analisis kasus yang cermat dan sesuai dengan 9 langkah
tersebut, maka keputusan tersebut diyakini akan mampu mengakomodasi semua
kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat , maka hal tersebut akan berdampak
pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

SELANJUTNYA, APAKAH KESULITAN-KESULITAN DI
LINGKUNGAN ANDA YANG SULIT DILAKSANAKAN UNTUK
MENJALANKAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP
KASUS-KASUS DILEMA ETIKA INI? APAKAH INI KEMBALI KE
MASALAH PERUBAHAN PARADIGMA DI LINGKUNGAN
ANDA?

Kesulitan yang dialami di lingkungan saya dalam mengambil keputusan
adalah kesulitan /kendala yang bersumber pada pengambil keputusan, di
mana dalam mengambil keputusan tidak melibatkan guru atau warga
sekolah lainnya, sering terjadi perbedaan pandangan di antara pihak-
pihak yang terlibat dalam kasus yang mempersulit tercapainya
kesepakatan, dan sering dalam pengambilan keputusan tersebut , kita
tidak mempunyai pilihan yang lain karena aturan yang ada pada
pimpinan/ sekolah,, adanya nilai-nilai kesetiakawanan yang masih kental
dalam budaya di lingkungan menimbulkan rasa kasihan lebih dominan
dan terburu-buru dalam pengambilan keputusan
Kesulitan-kesulitan di atas selalu kembali ke masalah perubahan
paradigma di lingkungan.

DAN PADA AKHIRNYA, APAKAH PENGARUH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG KITA AMBIL INI
DENGAN PENGAJARAN YANG MEMERDEKAKAN MURID-
MURID KITA?

Sebagai seorang pendidik, saya merasa terbantu dengan penjelasan
materi dari modul 3.1 terkait pengambilan keputusan sebagai pemimpin
pembelajaran karena sebelumnya kita sering menemukan dilema namun
kita belum bisa menyelesaikan permasalahan dengan mengambil sebuah
keputusan dengan tepat, dengan semua materi yang telah dipelajari dari
modul 3.1 ini maka ketika kita mengambil keputusan harus
memperhatikan beberapa hal penting terkait 4 paradigma, 3 prinsip dan 9
langkah pengambilan dan pengujian keputusan maka keputusan yang kita
ambil akan berdampak baik kepada murid karena pada dasarnya tujuan
pembelajaran adalah dapat memberikan keselamatan dan kebahagian
pada murid, sehingga dengan keselamatan dan kebahagiaan yang
didapatkan oleh murid maka kita telah mampu memerdekakan mereka
dalam belajar Pendidik sudah seharusnya memberikan keputusan yang
bersifat positif, membuat siswa merasa nyaman, dan tenang. Semuanya
dilakukan untuk memerdekan siswa dalam mencapai keselamatan dan
kebahagiaan belajar mereka. Karena pengambilan keputusan yang tepat
akan mempengaruhi pengajaran seorang guru untuk mewujudkan
Pendidikan yang memerdekakan murid.

BAGAIMANA SEORANG PEMIMPIN PEMBELAJARAN
DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN DAPAT MEMPENGARUHI
KEHIDUPAN ATAU MASA DEPAN MURID-MURIDNYA?

Untuk mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, kita harus
benar- benar memperhatikan kebutuhan belajar murid. Jika keputusan
yang kita ambil sudah mempertimbangkan kebutuhan murid maka murid
akan dapat menggali potensi yang ada dalam dirinya dan kita sebagai
pemimpin pembelajaran dapat memberikan pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan belajarnya dan menuntun murid dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga keputusan kita dapat
berpengaruh terhadap keberhasilan dari murid di masa depannya nanti.
Pendidik yang mampu mengambil keputusan secara tepat akan
memberikan dampak akhir yang baik dalam proses pembelajaran
sehingga mampu menciptakan well being murid untuk masa depan yang
lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun