Mohon tunggu...
Fitri Annisa
Fitri Annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan

Homeschooling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Pembaharuan Pendidikan: Homeschooling

31 Mei 2021   12:58 Diperbarui: 31 Mei 2021   12:57 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

b.Memperluas  pelayanan pendidikan

c.Meningkatkan keserasian pendidikan dengan pembangunan

d.Meningkatkan keefektifan dan efesiensi sistem penyajian

e.Melancarkan sistem informasi kebijakan.

Home schooling adalah salah satu upaya dalam pembaharuan pendidikan. Homeschooling adalah pilihan orangtua untuk mendidik anak-anaknya dirumah yang mana homeschooling ini memiliki resiko yaitu harus tersedianya waktu yang banyak dirumah, tenaga dan biaya yang tentunya relatif mahal dibandingkan sekolah umum. Homeschooling adalah harapan bagi orangtua dalam meningkatkan mutu pendidikan, meningkatkan nilai-nilai iman atau agama dan moral serta mendapatkan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak-anaknya.

Homeschooling adalah aktifitas untuk menyekolahkan anak di rumah secara penuh. Homeschooling ini dilatar belakangi oleh proses hidtoris dimana  sekolah memang dilaksanakan dirumah pada zaman dahulu. Setelah guru menjadi sebuah profesi barulah sekolah berpindah ke sebuah gedung yang dinamai dengan sekolah.

Homeschooling termasuk model pendidikan yang digunakan sebagai alternatif institusi sekolah. Homeschooling bukanlah lawan pendidikan di sekolah formal dan bukanlah sebuah cara melarang anak untuk bersekolah di sekolah formal namun homeschooling adalah sebaliknya dari semua itu, ingin mendukung sekolah formal dengan alasan membantu kurangnya apa yang diharapkan disekolah formal, diharapkan dapat ditambahkan oleh pendidikan alternatif homeschooling ini dimana seperti anak-anak yang tidak mampu mengikuti pembelajaran di pendidikan formal dengan alasan tertentu serta anak-anak yang tidak diterima disekolah formal dengan berbagai alasan harus dapat memperoleh hak belajarnya di homeschooling.

Homescooling bisa menjadi suatu alternatif bagi orangtua yang memiliki anak yang mengalami keterbatasan sehingga tidak bisa mengikuti sekolah formal seperi Alasan dari para peserta didik (homeschooler) mengikuti homeschoolling karena dengan keterbatasannya seperti aktif pada bidang olah raga, seni, dan yang lainnya sehingga tidak dapat mengikuti sekolah formal. Kekakuan pada pembelajaran disekolah formal pun menjadi salah satu alasan mereka akhirnya meninggalkan sekolah formal dan beralih pada pendidikan alternatif yaitu homeschooling. Simbolon (2007:02), Homeschooling berkembang di Indonesia terjadi akibat dari rasa ketidakpercayaan terhadap sekolah formal karena kurikulum terus berubah (ganti menteri ganti kurikulum) dan dirasakan memberatkan peserta didik, terdapat pula anggapan anak sebagai objek bukan subjek, memasung kreatifitas dan kecerdasan anak, baik segi emosional, moral, maupun spiritual. Bila ditelaah lebih jauh banyak faktor yang dapat mempengaruhi beralihnya anak-anak dari sistem sekolah formal ke homeschooling, diantaranya yang tidak kalah pentingnya adalah kekhawatiran orang tua terhadap anak- anak dari lingkungan luar yang negatif serta adanya ketidakpuasan orang tua terhadap sistem sekolah formal.

Covid19 memberikan dampak pada homeschooling. Proses belajar mengajar pada homeschooling terpaksa dipindahkan pada Daring untuk menurunkan angka positif Covid19. Berikut ini cara atau gaya beajar jaraj jauh homeschooling (Supradono, 2009):

a.Sistem belajar dilakukan dengan memisahkan guru dan murid

b.Dilakukan dengan media pendidikan untuk menyatukan siswa dengan guru. Karena siswa dan guru terpisah, maka proses pembelajaran lebih cenderung menggunakan media e-learning seperti media cetak, audio, video dan komputer, siswa juga memperoleh paket modul yang berisi tentang materi pembelajaran yang diperoleh siswa di pendidikan konvensional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun