Kehidupan yang dinamis terus berlanjut. Hari- demi hari berlalu meninggalkan jejak sejarah. Sejatinya kehidupanlah yang mengajarkan kita untuk bersikap lebih dewasa.Â
Kita dituntut keadaan untuk mengenal orang- orang baru dengan interaksi dan suasana baru . Dari pertemuan dan interaksi inilah kehidupan mengajari kita tentang baik, buruk, suka, duka, ego, kebijaksanaan, kerelaan dan sebagainnya. Orang- orang yang kita temui semua memberikan pelajaran hidup.Â
Terus berintrospeksi diri dalam setiap tindakan, bisa digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki diri. Dalam sebuah kata hikmah Gus Baha' mengatakan bahwa "Orang yang tidak mampu melihat kekurangannya sendiri, jarang bisa melihat kelebihan orang lain". Introspeksi diri sangat fundamental dalam hal mendidik diri agar tidak merasa paling benar.Â
Introspeksi diri membuat kita lebih terfokus pada memperbaiki diri sendiri. Kita bisa lebih mengenal diri kita dan tidak sibuk mengomentari orang lain.Â
Selain introspeksi diri kita juga sangat perlu menyederhanakan ekspektasi kita yang berlebih terhadap apa yang kita temui. Karena tidak menutup kemungkinan ekspektasi yang berlebih malah bisa membuat kita kecewa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H