Seperti biasa, setiap ba'da magrib aku mengajar les anak- anak kecil masih usia TK dan SD. Ketika mengeluarkan bukunya tiba- tiba dengan wajah cerianya salah satu muridku berceletuk  " Bu aku punya stiker boneka labubu, masih baru, ini low bu" Dengan nada khas anak kecil yang sntusias menunjukkan barang barunya berkaitan dengan labubu.
 Di hari yang sama muridku yang satunya lagi bilang " Bu lihaten kaosku,, gambar boneka labubu, apik kan? ". Anak- anak  lesku akhir- akhir ini sering bercerita tentang boneka labubu. Dari pembicaraan mereka, kadang aku pengen ketawa, kok dikalangan anak- anak seheboh itu minatnya sama boneka labubu. Salah satu dari mereka ada yang bilang " Bu jane aku kepengen boneka labubu, tapi hargane larang".. Hehe
Fomo Boneka Labubu
Melihat fenomena yang seperti ini membuktikan bahwa trend boneka labubu menimbulkan efek fomo secara luas, tidak terbatas hanya orang- orang dewasa, namun anak- anak kecilpun juga gandrung membicarakan boneka labubu.Â
Menurut wikipedia Fomo adalah takut ketinggalan atau takut kudet, rasa takut karena tertinggal atau tidak mengetahui peristiwa,  informasi, pengalaman, dan orang lain mendapat pengalaman berharga  dari sesuatu tersebut.Â
Fomo boneka labubu ini pun sudah mendunia. Tidak hanya Di Indonesia, Di Jepang, Thailand, Singapura, Malaysia dan Vietnam juga sangat populer dengan boneka ini.Â
Kini giliran anak- anak di desaku yang dikit- dikit boneka labubu. Mungkin bagi mereka ada sesuatu kepuasan jika mereka punya printilan apapun itu, penting  ada gambar boneka labubu yang dimiliki agar menunjukkan mereka tidak ketinggalan trend.Â
Karena bagi anak- anak belum bisa menjangkau membeli  boneka labubu dengan harga yang mahal, mereka berburu apapun penting mengikuti trend yang berkaitan dengan boneka labubu. Ada yang membeli gambar boneka labubu, ada yang beli stiker boneka labubu dan ada yang beli kaos bergambar labubu.Â
Begitulah fomo boneka labubu di kalangan anak- anak disekitar tempat tinggalku.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H