Aceh yang Ibu kotanya Banda Aceh adalah salah satu provinsi dengan julukan daerah istimewa. Untuk Aceh dijuluki daerah istimewa bukan tanpa alasan, karena faktor penerapan syariat Islam sebagai hukum bermasyarakat. Maka dari itu diberikan kewenangan otonomi khusus dibidang agama dan pendidikan. Julukan Serambi Mekah terinspirasi dari bangunan, seramoe atau yang berarti serambi yang berada di depan rumah-rumah yang ada di Aceh sebagai tempat singgah, hal ini menggambarkan pada zaman dulu tempat transit sebelum ke Mekah.
Masa kejayaan Aceh di mulai dari Islam masuk hingga berdirinya kerajaan Islam, dan Islam tersebar di Aceh melalui perdagangan rempah-rempah. Aceh memiliki 18 kabupaten dan 5 pemerintahan kota. Aceh juga kaya akan hasil bumi dimulai dari perkebunan hingga perikanan. Bahkan wilayah ini menjadi salah satu wilayah penghasil bahan tambang terbesar di Indonesia. Dari minyak bumi, gas, emas, hingga batu bara.
“Aceh juga ada kerajaan pada masa itu yakni kerajaan pertama pada Masa itu bernama Kesultanan Perlak hingga terbentuknya juga kerajaan Samudra Pasai sebagai kelanjutan dari kerajaan sebelumnya. Kerajaan (kesultanan) Aceh termasuk kerajaan yang paling lama berdiri. Masa kejayaannya pada massa pimpinan Iskandar Muda.
Aceh juga membentuk Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang dipimpin oleh Hasan Tiro. Tapi sayangnya GAM dibubarkan lalu senjata diluncuti. Aceh juga memiliki suku pada masa itu suku yang pertama suku Mante, suku Lanun, suku Melayu pun datang ke Aceh menempati lembah sungai yang subur, adanya juga suku Tamiang, suku Minang juga bermigrasi ke Aceh. Mereka megantungkan kehidupannya dengan berdagang dan bertani. Selain itu Aceh juga memiliki baju adat yang bernuansa Minang, dengan pakaian yang menutupi seluruh badan, menggunakan hiasan yang tinggi untuk perempuan. Aceh tergolong daerah termahal maharnya.
Aceh termasuk wilayah yang banyak pahlawan wanita di antaranya: Ratu Narisyah, Sri Ratu Tajul Alam Safiafuddin, Syah Sri Sultan Nurul Alam, Sultanmah Inayat Zakiatuddin Syah, Sultan Kamalat Zainatuddin Syah, Cut Mutia, Pocut Murah Intan, Teungku Fakinah, Laksamana Malahayati, Cut Nyak Dhien Tarian Aceh sudah mendunia yaitu: tari saman, lagu daerah Aceh yang berjudul “bungoeng jeumpa”, Rencong benda khas dari Aceh. Aceh Juga memiliki rumah adat Aceh yang bermodel panggung dan ada tangganya, sebagai jalan masuk tamu. Itulah ciri rumah adat Aceh. Ada juga makanan yang terkenal di Aceh yaitu pliek u, pisang sale, dan lain sebagainya. Aceh bahasanya terbilang juga unik, mengapa dikatakan unik karena kosakata bahasa singkat-singkat, misalnya saja u yang bermakna kelapa, jaroë yang bermakna tangan dan lain sebagainya.
Tragedi yang menimpa Aceh pada 26 Desember 2004 adalah kejadian yang tidak bisa dilupakan oleh dunia, apalagi masyarakat Aceh sendiri. Untuk mengenang para korban dan untuk mengenang kejadian itu, di bangunlah sebuah Museum Tsunami pada tahun 2009.
Aceh juga memiliki panorama alam yang sangat indah dan cantik untuk dipandang dan dijelajahi. Sangat cocok untuk parawisatawan untuk berkunjung dan menjelajahi Aceh, yang sudah terbukti keindahannya seperti Gunung Leuser, Puncak Gurute, Pulau Weh dan lain sebagainya. Siapa saja yang melihat keindahan alam yang ada Aceh di jamin pasti ingin kembali lagi mengunjunginya.
