Salah satu artikel berita memiliki dampak Serangan 11 Hari Israel di Gaza Palestina pada Kompas.com dan Detik.com pada bulan Mei 2021. Berita yang muncul selama bulan Mei 2021 hingga bulan Oktober 2021.
Menurut Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami adalah pemuda Palestina. Pemuda-pemuda palestina saat ini sedang beradaptasi dengan Gaza oleh karena itu pemuda-pemuda Palestina saat ini banyak yang sudah di tembak oleh Gaza. Oleh sebab ituu mengapa Gaza mematikan pemuda Palestina terlebih dahulu? Karena pemuda Palestina tidak boleh berjuang untuk menghadapi peperangan ini.
Gaza juga akan menjadi kuburan bagi Zionis karena biasa mereka berperang di dalam benteng dan dibalik tembok bahwa tembok itu akan melindungi dari muka nya Tuhan. Gaza memperlihatkan benteng tank kepada kaum pemuda Palestina bahwa benteng yang di miliki seluas 180 dari 1.600 tank. Hancurnya benteng tank ini lebih dari 15%.
Jenderal salami mengutip bahwa Israel bersiap untuk menghadapi kejutan yang lebih banyak dari Palestina untuk menyerbu wilayah pendudukan Israel dalem sejarah Israel. Ketua IRGC mengatakan arogan nya telah mengorbankan perang terhadap anak-anak,pemuda yang ada di Gaza.
Rezim Zionisnya Israel adalah berperang dengan bayi-bayi baru lahir yangg masih dalam ruang operasi dirumah sakit Gaza. Israel sangat memalukan jika kerajaan terbesarnya merebut rumahh sakit ajang kemenangan.
Apakah mereka tidak malu negara terbesarnya telah mengepung orang-orang sekitar yang membutuhkan air,makannan,baju,obat-obattan dipersulitKonflik yang terjadi antara israel dan Hamas merupakan sebuah konflik yang berkepanjangan dan berkelanjutan. Konflik yang terjadi ini seakan-akan tidak ada ujungnya bermula ketika Israel melakukan pendudukan terhadap Gaza. Pendudukan yang dilakukan oleh Israel ini mendapat respon keras dari dunia internasional karena pendudukan yang dilakukan oleh israel ini dianggap telah melanggar hukum internasional. Jalur Gaza ini merupakan wilayah yang berada di bawah kekuasaan Palestina oleh karena itu pendudukan yang dilakukan oleh Israel ini dianggap sebagai penjajahan terhadap Jalur Gaza.
Adapun faktor pemicunya yaitu gerakan perlawannan israel paling radikal dan militant terhadap hamas yaitu serangan Israel ke Jalur Gaza pada pertengahan Mei selama 11 hari kemarin telah menewaskan ratusan orang lebih dan ribuan orang luka-luka, serangan Israel itu juga menghancurkan fasilitas publik seperti universitas, masjid, rumah sakit dan lain-lain. Dunia Internasional mengecam dan mengutuk atas tindakan Israel tersebut bahkan PBB telah mengeluarkan resolusi untuk menghentikan konflik Gaza tersebut.
Serangan militer Israel tersebut juga kembali memperlihatkan betapa tidak berdayanya masyarakat internasional untuk mengendalikan perilaku agresif Israel. Namun sangat diragukan efektivitas maupun kesungguhan mereka sebagai penengah. Maka para pemimpin dunia tersebut untuk mengecam perilaku Israel telah melemahkan kredibilitas mereka sendiri sebagai mediator yang jujur dalam konflik di Timur Tengah.
Agresi militer Israel di wilayah Gaza pada Mei kemarin adalah agresi yang banyak menyedot perhatian dunia Internasional, agresi ini bermula ketika tidak tercapai kesepakatan untuk mencari solusi damai ke depan, menurut pihak Hamas, Agresi ini merupakan pembantaian terhadap warga sipil Gaza, sedangkan dari pihak Israel membantah dan menyatakan bahwa Agresi ini dilakukan untuk menekan pihak Hamas yang selama ini sering mengganggu wilayah Israel dengan serangan rudal dan roket.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H