Kamu suka bermain monopoli? Ya, permainan papan klasik itu bisa jadi sarana bimbingan kelompok yang keren lho. Di dalam artikel ini, kamu bakal tahu tentang best practic dari layanan bimbingan kelompok dengan memanfaatkan media permainan MOTIF atau Monopoli Asertif. MOTIF adalah modifikasi dari permainan monopoli yang dirancang khusus untuk melatih keterampilan sosial dan asertivitas peserta didik. Dengan metode permainan yang menyenangkan, Guru BK bisa membantu peserta didik mengekspresikan perasaan dan keinginan mereka secara jujur dan sopan. Penasaran dengan penerapan media MOTIF dalam bimbingan kelompok? Yuk, simak penjelasan lengkap artikel ini.
Media  Monopoli Asertif
Layanan bimbingan kelompok dengan media MOTIF (Monopoli Asertif) adalah salah satu bentuk layanan bimbingan dan konseling yang ditujukan untuk membantu perkembangan dan kemajuan peserta didik dalam aspek pribadi dan sosial. Media ini merupakan adaptasi dari permainan monopoli, namun muatannya disesuaikan dengan tujuan layanan bimbingan dan konseling. Dalam permaianan MOTIF peserta didik berkeliling papan permainan sambil menghadapi berbagai situasi yang memerlukan respon asertif. Mereka harus menunjukkan respon asertif yang tepat untuk maju ke kotak berikutnya. Dengan demikian, MOTIF dapat melatih keterampilan asertif peserta didik dan meningkatkan kepercayaan dirinya untuk dapat mengungkapkan pendapat secara sopan.
Manfaat Bagi Siswa
Layanan bimbingan kelompok dengan MOTIF memberikan banyak manfaat bagi para peserta didik. Mereka dapat belajar berinteraksi dengan teman dan mengembangkan kemampuan bersosialisasi. MOTIF juga membantu peserta didik mengenali berbagai situasi sosial yang memerlukan respon asertif dan melatih mereka untuk memberikan respon yang tepat. Dengan demikian, kemampuan dan kepercayaan diri peserta didik dalam berinteraksi akan meningkat.
Pelakasanaan Kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Menggunakan Media MOTIF (Monopoli Asertif)
Sebelum melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan media MOTIF, Guru BK perlu mempersiapkan beberapa hal antara lain merancang dan menyusun alur permainan MOTIF sesuai dengan tujuan layanan yang ingin dicapai serta menyiapkan alat dan bahan seperti kotak permainan, kartu pinalti, dadu, dan pion.
Pada tahap pelaksanaan, Guru BK memulai dengan menjelaskan aturan main MOTIF dan tujuan kegiatan kepada peserta didik. Aturan permainannya sebagai berikut:
a. Setiap pemain memilih pion dan meletakkannya di kotak awal.
b. Pemain memulai permainan dengan melempar dadu.
c. Pemain bergerak pionnya di sekitar papan sesuai dengan angka yang keluar pada dadu.
d. Saat pemain mendarat di salah satu kotak, pemain harus melakukan perilaku asertif atau menyelesaikan tantangan yang tertulis di kotak tersebut.
e. Saat pemain mendarat di kotak yang ada gambar kaca pembesar, pemain harus menerima penalti yang tertulis di kartu penalti tersebut.
f. Pemain pertama yang mencapai garis finish adalah pemenangnyam kemudian peserta didik mengucapkan "saya siap menjadi pribadi yang asertif"
Selanjutnya peserta didik diminta untuk memainkan permainan MOTIF sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan. Selama bermain, Guru BK bertugas memandu dan memfasilitasi peserta didik. Guru BK juga dapat mengajukan pertanyan untuk menggali pemahaman peserta didik terhadap konsep asertif.
Setelah permainan monopoli selesai, Guru BK membuka sesi pembahasan.
Pembahasan difokuskan pada situasi atau kejadian selama bermain yang berkaitan dengan perilaku asertif peserta didik. Guru BK mengajukan beberapa pertanyaan untuk memulai pembahasan, seperti "Ada yang ingin menceritakan pengalamannya saat mendapat kartu pinalti?, Bagaimana perasaanmu saat itu?", atau "Ceritakan situasi yang paling berkesan bagimu selama permainan tadi!". Pembahasan difokuskan pada penguatan perilaku asertif dan refleksi dari anggota kelompok
Guru BK melakukan refleksi bersama peserta didik dengan mendiskusikan hal-hal apa saja yang dipelajari selama kegiatan berlangsung. Guru BK juga memberikan umpan balik terhadap partisipasi dan pemahaman peserta didik, kemudian kegiatan ditutup dengan membuat kesimpulan bersama. Melalui kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan media MOTIF ini, diharapkan peserta didik dapat memahami konsep asertivitas dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Evaluasi Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok
Guru BK dapat melakukan evaluasi dengan cara memberikan angket atau kuesioner kepada peserta didik. Agket berisi ketercapaian tujuan, kepuasan peserta didik, kebermanfaatan materi, dan lain sebagainya. Hasil angket kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat keberhasilan layanan yang telah dilaksanakan. Selain itu Guru BK juga dapat melakukan wawancara dengan beberapa peserta didik untuk mendapatkan masukan lebih mendalam terkait pelaksanaan tujuan untuk meningkatkan kualitas layanan.