Mohon tunggu...
Fitriana Nugraheni
Fitriana Nugraheni Mohon Tunggu... Administrasi - Reader

Seeker

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Indonesia Butuh Entertain, Bukan Edukasi

15 Januari 2014   14:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:49 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sudah banyak kita temukan tontonan di televisi yang mengedepankan penjualan programnya. Mulai dari goyang gag jelas sampe rela membukan aib temannya sendiri demi rating program di TV melejit. Sadarkah, ternyata sudah sekitar satu tahun masyarakat Indonesia di hidangkan tontonan seperti itu sampai-sampai kita bisa lihat dampaknnya bagi anak-anak sampai orangtua. Parahnya, masih banyak yang mendukung acara itu di salurkan di TV walaupun banyak juga masyarakat yang resah dan melaporkannya ke KPI (Komisi Penyiaran Indonesia).

Sebenarnya ada beberapa hal yang membuat tontonan ini tetap akan menjadi raja di pertelevisian indonesia dan susah untuk di stop dari TV. Yang pertama, acara itu di tanyakan pada jam sore menjelang malam dimana waktu itu di buat untuk kebanyakan masyarakat beristirahat setelah satu harian penuh berkutat dengan kesibukannya masing-masing.mereka membutuhkan itu, tontonan yang menghibur dan ringan. Yang kedua, acara itu di bintangi oleh pemain yang cukup tenar yang cukup menjual di TV. Yang ketiga, mungkin karena semakin tingginya angka stress orang Indonesia maka masyarakatnya lebih memilih tontonan seperti itu.

Pendidikan memang penting dan dampaknya sangat luar biasa untuk generasi indonesia. Tapi akan sama penting bagi media yang juga dengan pol-pol-an mendongkrak acara yang bisa di lihat seberapa manfaatnya untuk generasi ini. Coba kalau di timbang-timbang, apa hiburan itu akan sejajar dengan manfaat untuk jangka panjang?. Joged dengan variasi model jogedannya, banyol dengan selapas-lepasnya tanpa ingat apakah itu etika bicara dan masih banyak hal yang harus generasi perhatikan untuk masa depannya. Untuk itu, jika KPI belum bisa memberhentikan program itu seharusnya kita memberikan arahan kepada orang lain minimal keluarga agar tidak terlalu sering menonton hal-hal seperti itu (fit, 15/01/14).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun