Mohon tunggu...
Fitriana Nugraheni
Fitriana Nugraheni Mohon Tunggu... Administrasi - Reader

Seeker

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Scholarship Hunter

24 Oktober 2015   10:02 Diperbarui: 24 Oktober 2015   11:58 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biaya kuliah magister yang lumayan tinggi, keinginan untuk kuliah ke luar negeri, membuat kebanyakan anak muda indonesia mengejar yang namanya BEASISWA, termasuk saya. Berbondong-bondong pemuda lulusan fresh graduate, maupun muda-mudi yang keluar dari pekerjaannya untuk mempersiapkan melanjutkan study nya dengan memilih course bahasa inggris di kampung inggris pare. Di kampung inggris pare banyak sekali menyediakan tempat les sesuai dengan kebutuhan kita meliputi speaking, writing, listening, reading, grammar, serta course TOEFL dan IELTS.

Persyaratan beasiswa mengharuskan pelamarnya memiliki TOEFL dan IELTS, . Banyak beasiswa yang di tawarkan mulai dari beasiswa dalam negeri maupun luar negeri. Untuk beasiswa dalam negeri ada LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) di bawah kementrian keuangan dan beasiswa BPP DN calon dosen . LPDP memberikan beasiswa kepada pemuda Indonesia yang ingin melanjutkan sekolah ke dalam ataupun luar negeri. LPDP mematok penguasaan bahasa inggris untuk dalam negeri sebesar 500-<550, sedangkan untuk luar negeri >550, diperbolehkan juga menggunakan IELTS, dan syarat penguasan bahasa inggris akan gugur jika calon penerima beasiswa mempunya LOA (Letter of Acceptance) unconditional sedangkan untuk beasiswa ada DAAD (jerman), Fullbright, Stuned, Chevening, Monbusho (Jepang), INPEX (Jepang) dan masih banyak lainnya.

Kami (aku dan teman-temanku, mungkin termasuk kalian) sepakat bahwa harus banyak hal yang dikorbankan untuk mendapatkan beasiswa. Korban perasaan, waktu dan masa sekarang. Korban perasaan, kita meninggalkan keluarga, teman dan orang special kita untuk melakukan proses belajar. Mengorbankan waktu bersenang-senang kita, memadatkan waktu untuk belajar dan fokus terhadap tujuan kita. Dan mengorbankan masa sekarang kita untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik untuk diri kita dan bangsa ini.

Banyak sekali orang yang pantang menyerah mendapatkan beasiswa, GAGAL berkali kali, tapi mereka terus semangat untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa Indonesia ini. Indonesia butuh banyak anak bangsa yang bisa menyelesaikan berbagai problem di Indonesia. jadi, jika kita baru gagal sekali, dua kali, jangan pantang menyerah, karena di balik kesulitan pasti ada kemudahan dan hasil tidak akan membohongi proses.

Pare, 241015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun