Melalui kegiatan Kampus Mengajar angkatan 1 yang merupakan salah satu program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemndibud Ristek). Program Kampus Mengajar bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran di Sekolah dasar yang masih memiliki akreditas C atau berada di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). Apalagi dimasa pandemi saat ini, banyak dari siswa ataupun guru yang masih mengalami kesulitan untuk adaptasi teknologi dalam melaksanakan pembelajaran. Sehingga adanya program Kampus Mengajar ini dapat membantu sekolah dalam melaksanakan pembalajaran Daring ataupun Luring sesuai dengan kebutuhan siswa.
Salah satu program yang diinisiasi adalah Literasi dan Numerasi melalui pemberian pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan game-game edukatif,. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan minat belajar siswa sekaligus agar peserta didik tidak mudah bosan, Sehingga pelaksanaan pembelajaran akan berjalan dengan efektif. SD Negeri 2 Tanjung Qencono merupakan salah satu SD yang menyelenggrakan pembelajaran secara blended learning menyesuaikan dengan instruksi dari dinas pendidikan terkait. Kegiatan belajar tatap muka dilakukan setiap senin-sabtu dengan sistem giliran untuk setiap rombelnya, supaya tetap membatasi jumlah siswa yang masuk sekolah dan menghidari kerumunan. SD Negeri 2 Tanjung Qencono memiliki 6 Rombel, dibagi dalam jadwal yang terbagi menjadi beberapa rombel secara acak seperti rombel kelas 1, 2, 3 melakukan tatap muka pada hari senin, rabu, jum'at sedangkan untuk rombel kelas 4,5,6 pada hari selasa, kamis, dan sabtu. Kegiatan pembelajaran tatap muka berlangsung dari mulai pukul 07.00 WIB-09.00 WIB.
Berdasarkan hal tersebut Fitriana menginisiasi untuk menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda yaitu dengan penggunaan ice breaking dan kuis didalam kegiatan belajar yang sedang berlangsung supaya pembelajaran menjadi lebih hidup namun tetap memberikan pembelajaran yang bermakna dan juga menyenangkan. Sebelum proses pembelajaran berlangsung terlebih dahulu membuat sebuah kesepakatan kelas bersama peserta didik untuk kewajiban apa saja akan diterapkan. Dengan demikian peserta didik juga dapat belajar agar lebih disiplin selama proses pembelajaran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H