Mohon tunggu...
Hj Fitriana MA MEd  PhD
Hj Fitriana MA MEd PhD Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meraih Bintang (bagian ke-1)

23 November 2024   06:36 Diperbarui: 23 November 2024   06:42 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

                                                                                                             Meraih Bintang

       Bagian ke-1

Anak sedari dini belajar mandiri, bangun sepagi mungkin  dengan kesadaran , sadar bahwa bangun pagi menyegarkan, fikiran fresh, badan segar, dan siap melakukan berbagai aktifitas.

Keuletan,  ketekunan dan kesungguhan menjadi kepribadian,tak ada kata menunda-nunda pekerjaan, semua dilakukan dengan sepenuh hati, dengan hati yang riang dan jiwa yang semangat.

Tak jarang tantangan datang, tetapi semuanya bisa dilalui dengan kegemilangan karena berkeyakinan bahwa tantangan itu bisa diubah menjadi peluang, peluang menjadi semakin gemilang, semakin menunjukan jalannya kesuksesan.  

Apa yang sulit, tak pernah dihiraukan karena setelah kesulitan akan ada kemudahan. Bahkan berkali lipat kemudahan dari sekedar kesulitan, kesulitan ibarat batu kerikil kecil, dan kemudahan ibaratkan bongkahan batu besar bahkan berlipat lipat bongkahan batu besar. Ternyata kuncinya yakin, Allah membersamai, Allah menunjukkan jalan.

Cahaya Bintang itu menyinari ibarat matahari di siang hari, tetapi ini kilaunya membuat pandangan menjadi focus tak ada kata berleha-leha, lalai bahkan terlena.

Pekerjaan demi pekerjaan dilakukan dengan tanpa melalaikan kewajiban, dibalik kewajiban bagi skitar kita, ada kewajiban hakiki, kewajiban menunaikan hakNYA Sang Maha Pencipta,bahkan tak terlewatkan dengan sunahnya di sepertiga malam pun ditunaikan , sebagai  amunisi dalam perjalanan, yang terus diisi supaya tetap penuh dan tak kekurangan.

Masa kecil yang diisi dengan kesadaran, dengan kesungguhan, tak diragukan lagi dimasa besarnya pun akan sama. Tapi bukan berarti masa kecil tak berpuas -- puas main mainan, justru mainannya beneran memainkan peran yang tak main-main, ya itulah main masak-masakan, dengan memasak dengan alat sekedarnya menggunakan bebatuan sebagai tungku dan bakaran dari ranting kayu, jadilah masak nasi , telur dan sayur-sayuran. Atau main - main menjelajah hutan, mengitari hutan sekitar menelusuri pepohonan, bahkan tak jarang pohon -- pohonan itu dipanjat, ya pohon kelengkeng, pohon rambutan atau sekedar pohon jambu , asiknya luar biasa, bahkan bisa main menyeberang  sungai suatu hal yang mungkin kalau dilakukan di era sekarang jawabannya bukan sebuah pilihan untuk mainmain dengan sungai. Mungkin saat itu situasi lebih aman dan memungkinkan dan tentunya tak ada rasa takut, karena yang dirasa senang .

Membuat mainan dari dedaunan dan pepohonan menyenangkan, bisa berkreasi sehingga jadilah tembakan mainan, mobil-mobilan, dan pondok-pondokan.Wah luar biasa, apalagi sambil main bisa sambil menunggu buah durian jatuh, senangnya, dan tak jarang bisa panen buah-buahan seperti rambutan, langsat atau duku, jambu, rambai, pokoknya senang banget, belum lagi menyabut singkong dan ubi-ubian langsung dikebunnya dan kemudian di rebus dan dibakar, bahkan biji durian/nangka pun di rebus jika pas musimnya, waduh seru banget ya...

Di sela -- sela asiknya main, tak lupa untuk belajar, apalagi  PR sekolah yang banyak waktu itu , wah tidak ada yang terlewat semuanya, bahkan di tulis sampai penuh buku tulis, karena  semua di rangkum dalam buku tulis, mungkin karena dulu masih pakai system CBSA ( Cara Belajar Siswa Aktif ) jadi siswa benar-benar super aktif.

Bersambung ...


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun