Saat ini koperasi di kawasan Universitas tidak hanya dikelola oleh pihak pegawai tetapi juga melibatkan mahasiswa dalam pengambil peran strategis. Koperasi yang dikelola langsung oleh mahasiswa baik menjadi anggota, pengurus, atau pengawasnya dikenal dengan Koperasi Mahasiswa (KOPMA). Koperasi mahasiswa ini biasanya hanya terdapat satu saja yakni di tingkat Universitas.Â
Dalam menjalankan tugas dan kewajiban KOPMA, diperlukan SDM yang berkualitas. Penjaringan SDM dilakukan setahun sekali dengan mengadakan open recruitment untuk seluruh mahasiswa di Universitas tersebut.
Walau sudah diadakan open recruitment, sayang masih banyak mahasiswa yang tidak terlibat dalam kegiatan KOPMA. Banyak sekali faktor yang melatarbelakanginya, salah satunya adalah kesibukan baik kegiatan akademik dan non-akademik di tingkat Fakultas.Â
Selain itu juga dalam pengadaan transaksi yang diadakan KOPMA ini hanya dapat dilakukan dengan transaksi offline atau manual yang mengharuskan pembeli datang langsung ke KOPMA. Hal ini juga mendapat faktor penghambat berkembangnya dan pengenalan peran koperasi bagi semua kalangan mahasiswa.
"Mulailah dari sekarang dan mulai dari hal kecil" Kalimat yang telah tertulis tadi merupakan salah satu penyemangat untuk mengawali program "One Faculty One Student Cooperative Berbasis Digital".Â
Koordinasi di tingkat Universitas dan Fakultas harus mulai diinisiasi melalui Biro Kewirausahaan dari masing-masing Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat Fakultas. Koperasi merupakan salah satu bisnis dimana untuk mampu berdiri kokoh maka harus mampu bersaing di era global.
Menurut Barney (1991) menegaskan bahwa persaingan sektor bisnis semakin ketat dan tajam dengan demikian unit bisnis yang ingin tetap exist dan menang dalam persaingan harus memiliki keunggulan kompetitif berkesinambungan (sustainable competitive advantage) tertentu, bersifat valuable, rare, unimmitable, dan without equivalent substitutes dibandingkan pesaingnya.Â
Konsep OFOSC ini harus memiliki kemampuan dalam inovasi produk dan penggunaan teknologi. Saatnya inovasi produk ini harus dibentuk dengan survey pasar dan pemetaan segmen pasar.Â
Setiap Fakultas memiliki kebutuhan khusus yang berbeda-beda, seperti Fakultas rumpun Saintek yang membutuhkan jas laboratorium. Hal ini menjadi peluang yang harus dioptimalkan.Â
Selain dari sisi kebutuhan yang khas dari masing-masing mahasiswa ini harus dipenuhi maka hal yang dikalah penting yakni penggunaan teknologi untuk program rebranding.Â
Saat ini merupakan era digital dan menginginkan setiap kebutuhan dapat diselesaikan dengan gadget yang ada digenggaman. Peluang ini-pun dapat dimanfaatkan dengan pembentukan sistem teknologi informasi yang mampu menghubungkan koperasi mahasiswa antar fakultas dan koperasi mahasiswa tingkat universitas.Â