Salman al-Falisi, sahabat Nabi yang mempunyai banyak pengalaman dalam kekhasan perang, mengusulkan pembangunan sistem pertahanan parit (Kandakh). Dia mengusulkan untuk menggali parit di dalam batas kota Madinah dan menghalangi pergerakan pasukan musuh melalui parit tersebut. Upaya tersebut terbukti berhasil karena mampu menggagalkan kekuatan musuh.
4. Perang Hunain (Syawal 8 H)
Perang Hunain terjadi antara kaum muslimin melawan kaum Quraisy yang terdiri dari Bani Hawazin, Bani Saqif, dan Bani Jusym. Perang ini terjadi di lembah Hunain, sekitar 70 km dari kota Mekah. Perang Hunain merupakan balas dendam kaum Quraisy terhadap peristiwa Fathu Mekkah. Awalnya pasukan musuh berhasil mengalahkan pasukan Islam dan banyak diantara Islam yang gugur. Nabi kemudian menyemangati pasukannya dan memimpin langsung peperangan. Pada akhirnya pasukan muslim mampu memenangkan pertempuran tersebut.
5. Perang Thaif (Tahun 8 H)
Pasukan muslim mengejar sisa pasukan Quraisy yang melarikan diri dari Hunain sampai ke kota Thaif. Pasukan Quraisy bersembunyi di dalam benteng kota yang kokoh, untuk mencegah pasukan islam menerobosnya. Nabi Muhammad mengubah taktik perangnya dengan memblokade seluru wilayah Thaif, pasukan muslimin kemudian membakar ladang anggur yang merupakan sumber daya alam utama penduduk Thaif, dan pada kahirnya menyerah dan menyatakan bergabung dengan pasukan Islam.
