Mohon tunggu...
Fitri Ana
Fitri Ana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

memiliki kepribadian yang mudah berinteraksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Pandangan Islam Terkait Makan yang Berlebihan dan Tidak Habis

30 November 2023   20:09 Diperbarui: 30 November 2023   20:22 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makan berlebihan dalam Islam adalah hal yang dilarang dan dianggap sebagai kesalahan bagi umat Muslim. Hukum ini didasarkan pada Surat Al-A'raf ayat 31, di mana Allah SWT mengarahkan anak Adam untuk tidak berlebihan dalam makan dan minum, karena tidak menyukai orang-orang yang berlebihan. Rasulullah SAW juga mengajarkan tentang cara makan yang baik, seperti yang tercantum dalam hadits di mana anak Adam membagi makanannya, minumannya, dan nafasnya sesuai dengan kebijakan Rasulullah SAW.

Beberapa efek buruk dari makan berlebihan meliputi:
1.Makan berlebihan dapat mengakibatkan efek yang tidak sehat bagi tubuh.
2. Orang yang berlebihan mungkin mengalami ketidakpastian dalam kehidupan.
3. Makan berlebihan juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.

Umat Islam diperintahkan untuk tidak berlebihan dalam makan dan minum karena Allah SWT tidak suka dengan hal-hal yang berlebihan atau disebut israf. Sebagai umat Islam, lebih baik makan secukupnya dengan cara yang benar dan mengizin oleh Rasulullah SAW.

Apa dampak buruk dari makan berlebihan menurut alquran?

Makan berlebihan memiliki dampak buruk menurut ajaran Islam, seperti yang tercantum dalam Al-Quran dan hadits. Beberapa dampak buruk dari makan berlebihan menurut Al-Quran dan ajaran Islam meliputi:
1. Tidak Disukai Allah: Surat Al-A'raf ayat 31 menyatakan, "Wahai anak cucu Adam! Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan."
2. Efek Buruk bagi Kesehatan: Makan berlebihan dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Rasulullah SAW juga mengajarkan tentang cara makan yang baik, di mana seseorang sebaiknya membagi makanannya, minumannya, dan nafasnya sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
3. Menurut Imam Ghazali, terlalu banyak makan juga dapat menyebabkan beberapa dampak buruk, antara lain:
-Hati menjadi keras dan redup
-Mendorong berbuat dosa
-Kecerdasan berkurang
-Semangat beribadah menurun
-Sulit merasakan manisnya iman

Dengan demikian, ajaran Islam menekankan pentingnya untuk tidak makan berlebihan dan memperhatikan keseimbangan dalam konsumsi makanan.

Menurut sumber yang ditemukan, dalam Islam, tidak menghabiskan makanan yang sudah diambil bukanlah perbuatan haram, tetapi termasuk dalam berhenti atau meninggalkan ketika perut sudah kenyang. Namun, membuang makanan karena sudah kenyang juga bisa termasuk israf atau menggunakan sesuatu berlebihan. Oleh karena itu, sebaiknya mengambil makanan sesuai kebutuhan saja atau sisanya dibungkus ke rumah. Jika makanan yang tidak habis tersebut tetap dimanfaatkan, misalnya diberikan kepada hewan peliharaan atau jika kondisinya masih bagus bisa diberikan orang lain maka masuk kategori tidak mubazir.

Ada beberapa cara untuk memanfaatkan makanan yang tidak habis agar tidak menjadi mubazir, seperti menyimpan dan memakan kemudian, mengolah menjadi makanan baru, atau disedekahkan kepada orang yang membutuhkan. Ayat yang terkait dengan mubazir makanan dalam Islam adalah pada surah Al Isro' ayat 26-27. Dimana, dalam ayat tersebut, Allah SWT menerangkan bahwa perilaku pemborosan merupakan kebiasaan setan. Siapapun yang melakukan tindakan tersebut maka dikatakan sebagai saudara-saudara setan.

Ayat tersebut berbunyi: "Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan" (QS. Al Isro': 26-27).
Dalam Islam, sikap boros dan membuang-buang makanan dikenal dengan istilah mubazir yang berarti mengeluarkan harta untuk melakukan maksiat. Perbuatan ini termasuk ke dalam sikap boros yang tidak seharusnya dilakukan dan sangat dianggap sebagai hambanya. Allah SWT sangat membenci hambanya yang melakukan perbuatan mubazir karena hal ini sama saja dengan melakukan maksiat.

Beberapa tips untuk mengurangi pembuangan makanan dalam Islam meliputi:
•Rencanakan terlebih dahulu menu makanan yang akan dibuat dan dikonsumsi.
•Memperhatikan sisa makanan dan mencoba menyimpan sisa makanan dengan cara yang tepat agar depat dikonsumsi lagi.
Sebagai umat muslim, wajib tahu dan memahami hukum membuang makanan dalam Islam berdasarkan hadist dan riawayat Rasulullah SAW.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun