Mohon tunggu...
Fitriana Isfani
Fitriana Isfani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro TA 2021/2022

Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Belum Banyak Diketahui Masyarakat, Mahasiswa KKN UNDIP Membuat Minyak Virgin Coconut yang Dapat Menangkal Virus Covid-19

8 Februari 2022   20:29 Diperbarui: 8 Februari 2022   20:40 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumen pribadi) Minyak Virgin Coconut Oil (VCO)

Desa Sukajadi, Kabupaten Ciamis (31/01/2022) -- Pandemi Covid-19 belum berakhir. Meskipun pemerintah telah menetapkan New Normal, hal itu tidak membuat penyebaran virus ini berhenti. Vaksinasi dan regulasi protokol kesehatan terus digencarkan agar angka penularan virus tidak semakin meningkat.

 Indonesia patut bangga karena pelaksanaan vaksinasi Covid-19 telah mencapai lebih dari 280 juta dosis. Capaian tersebut membawa Indonesia naik menjadi peringkat empat di dunia dari sisi jumlah rakyat yang telah mendapatkan suntikan vaksin. Walaupun begitu, Indonesia masih harus waspada, sebab masih banyak masyarakat yang lalai dalam menaati protokol kesehatan, bahkan banyak juga yang menganggap bahwa Covid-19 hanyalah omong kosong belaka. Permasalahan ini diperparah dengan hadirnya varian virus baru yang ditemukan di Afrika Selatan bernama Omicron (B1.1.529). Varian ini memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dibandingkan dengan varian Delta. Di Indonesia sendiri, kasus varian Omicron telah mencapai 2.156 per Minggu, 30 Januari 2022.

Melihat persoalan tersebut, Fitriana Isfani, salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan KKN di desa Sukajadi, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, tergerak untuk mencari solusi melalui pembuatan minyak Virgin Coconut Oil (VCO) yang menurut beberapa penelitian dapat menangkal virus Covid-19. VCO atau yang juga biasa disebut dengan Minyak Kelapa Murni berbeda dengan minyak nabati/ minyak sawit yang sering dipakai ibu rumah tangga untuk memasak, sebab  minyak ini dihasilkan dari daging kelapa tua yang masih segar dan melalui proses ekstrasi yang berbeda. 

Minyak VCO diperoleh melalui proses tradisional dan tidak boleh mendapatkan sentuhan langsung dari api ataupun bahan kimiawi sehingga kandungan minyak yang didapat benar-benar murni (steril). Lantas, apakah minyak VCO benar-benar memiliki kandungan yang dapat membunuh virus? Dilansir dari website Mediaindonesia.com, minyak VCO memiliki kandungan antivirus yang baik yaitu asam laurat (C12) dan Monolaurin (ML) beserta derivatnya. 

Menurut pakar pulmonologi FKKMK UGM sekaligus Ketua Tim Airbone Disease RSUP Dr Sardjito, VCO merupakan medium chain fatty acids (MCA) yang mengandung asam laurat diubah menjadi monogliserida monolaurin yang mempunyai efek antiviral dengan cara menghancurkan membran lipid virus. Seperti pada sabun, VCO bekerja dengan merusak membran sel pada virus. Saat VCO masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi monolaurin yang saat berinteraksi dengan membran sel virus dan akan merusak lapisan lipid pada sel tersebut. 

Dengan begitu, membran sel virus menjadi rusak dan tidak berfungsi. Selain mampu membunuh virus yang masuk ke dalam tubuh, minyak VCO juga memiliki berbagai macam khasiat bagi tubuh, antara lain yaitu dapat meningkatkan stamina, menjaga kadar kolesterol, mencegah penyakit jantung, meningkatkan kesehatan pencernaan, pengobatan alami alzheimer, dan masih banyak lagi. Menurut beberapa riset, diketahui bahwa minyak VCO digunakan di beberapa negara sebagai terapi penyembuhan virus Covid-19. Salah satu negara yang paling serius mengembangkan penggunaan minyak VCO untuk menghadapi Covid-19 adalah Filipina.

Dalam praktiknya, mahasiswa KKN Undip melakukan survei pohon kelapa di kebun pohon kelapa milik salah satu masyarakat desa Sukajadi. Ini juga menjadi nilai plus sebab desa Sukajadi sendiri memiliki komoditas pohon kelapa yang sangat luas. 

Setelah melakukan survei, dilakukan pemetikan buah, pengupasan kulit dan batok kelapa, lalu proses pembuatan minyak VCO. Pada dasarnya pembuatan minyak VCO mirip dengan pembuatan santan kelapa, tetapi setelah itu masih ada beberapa langkah lagi untuk mendapatkan sari-sari minyak kelapa dari endapan santan. Bagian terpenting adalah ketika memasukannya ke dalam lemari pendingin (freezer). Sebab mahasiswa KKN menggunakan metode Cold Pressed untuk mendapatkan saripati minyak VCO, sehingga proses pendinginan akan mempercepat pengendapan minyak dari santan kelapa tersebut. Proses pembuatan memakan waktu kurang lebih 5 hari dari pemetikan sampai pengemasan ke dalam botol.

(Dokumen pribadi) Pohon Kelapa yang menjadi salah satu potensi di desa Sukajadi, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis
(Dokumen pribadi) Pohon Kelapa yang menjadi salah satu potensi di desa Sukajadi, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis
(Dokumen Pribadi) Pembuatan minyak Virgin Coconut Oil oleh mahasiswa KKN Undip
(Dokumen Pribadi) Pembuatan minyak Virgin Coconut Oil oleh mahasiswa KKN Undip
Setelah produk sudah siap pakai, mahasiswa KKN Undip tersebut melakukan pembagian minyak VCO secara door-to-door kepada warga di desa Sukajadi. Selain itu, ia juga memberikan masker gratis agar masyarakat tidak pernah lupa untuk terus menaati protokol kesehatan. Dan sebagai edukasi tambahan, mahasiswa KKN juga menempelkan poster berisi informasi seputar Covid-19 varian Omicron agar masyarakat di Desa Sukajadi menjadi lebih paham mengenai seluk beluk varian ini, gejala, serta bagaimana cara pencegahannya. Poster ditempelkan di lima titik, yaitu: mading masjid, depan TK, depan rumah warga, tembok masjid di pinggir jalan, dan di kantor desa di mana diadakan juga vaksinasi bagi warga desa.

(Dokumen Pribadi) Pembagian Minyak Virgin Coconut Oil (VCO) dan masker oleh mahasiswa KKN Undip kepada masyarakat desa Sukajadi
(Dokumen Pribadi) Pembagian Minyak Virgin Coconut Oil (VCO) dan masker oleh mahasiswa KKN Undip kepada masyarakat desa Sukajadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun