Mohon tunggu...
Fitri Alfia Ardi
Fitri Alfia Ardi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi Pascasarjana

Nganjuk pada bulan Januari, 24 tahun lalu...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Literasi sebagai Langkah Peningkatan Budaya Baca di Kota Surabaya

5 Februari 2021   23:25 Diperbarui: 6 Februari 2021   07:08 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam usaha meningkatkan budaya baca di Kota Surabaya, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) melakukan kerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surabaya (Dispusip) dalam program KKN Literasi. Program ini berfokus pada revitalisasi perpustakaan sekolah serta menumbuhkan minat baca pada anak-anak. Program ini ditujukan untuk Madrasah tingkat dasar dan menengah Swasta dan Taman Baca Masyarakat yang ada di sudut Kota Surabaya.

Pada tahun 2020, UINSA memberangkatkan sebanyak 40 kelompok mahasiswa dengan masing-masing kelompok mendapat tugas di 1 Madrasah dan 1 Taman Baca Masyarakat yang tersebar di seluruh pelosok Kota Surabaya. Di tempat yang ditugaskan para mahasiswa harus membuat dan menjalankan program kerja yang dapat membawa perubahan bagi sasaran yang dituju. Sasarannya adalah ruang perpustakaan sekolah, pelajar, serta anak-anak yang ada di Taman Baca. 

Yang menarik dari KKN ini adalah para mahasiswa bisa terjun langsung untuk ikut membantu para guru yang ada di Madrasah dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Selain di Madrasah, para mahasiswa juga dapat ikut membantu Kakak petugas TBM dalam membimbing anak-anak dari lingkungan sekitar untuk belajar, bermain, dan mengerjakan tugas dari sekolah.

Untuk mengikuti program KKN Literasi, mahasiswa yang berminat harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan serta mengikuti tes seleksi. Menurut pengalaman, pendaftaran KKN Literasi tahun 2020 diadakan sebelum awal semester 6. KKN Literasi ini bisa diikuti oleh mahasiswa dari semua fakultas dan semua prodi. Setelah tahapan penerimaan diumumkan, mahasiswa terpilih akan mengikuti pembekalan dari kampus dan dari Dispusip agar memiliki pengetahuan dasar di bidang literasi dan kepustakaan.

Sayangnya, KKN Literasi tahun 2020 harus terjeda karena pandemi Covid-19 yang tak memungkinkan untuk melakukan tatap muka. Oleh karena itu, pihak Kampus membuat kebijakan untuk mengalihkan kegiatan KKN yang mengharuskan tatap muka menjadi kegiatan yang bisa dilaksanakan dari rumah.

Kedepannya, program-program seperti ini harus tetap ada dan diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan, utamanya bagi kemajuan Kota Surabaya.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun