Mohon tunggu...
Fitri Aji NP
Fitri Aji NP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNIVERSITAS MAJALENGKA

Saya Fitri Aji NP mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka semester 4

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ayo Mengatur Manajemen Keuangan Sehari-hari!

10 Juni 2024   13:18 Diperbarui: 10 Juni 2024   16:51 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses perencanaan keuangan seseorang, perusahaan, maupun organisasi disebut manajemen keuangan. Dengan menggunakan manajemen keuangan, pengeluaran dan pendapatan menjadi lebih jelas. Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memastikan bahwa pengeluaran digunakan untuk kebutuhan yang sebenarnya.

Tidak hanya penting untuk bisnis besar, tetapi manajemen keuangan juga sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena setiap orang harus mengatur uang mereka supaya mereka memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dan bahkan berlebih untuk ditabung.

Menurut A.C. Pigou dalam bukunya, The Veil of Money (1949), uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat tukar. Ada yang bilang kalau "Uang bukanlah segalanya" akan tetapi segalanya tentulah membutuhkan uang.

Senator Elizabeth Warren dan putrinya Amelia Warren Tyagi mempopulerkan prinsip 50/30/20 untuk mengatur keuangan dalam buku All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan. Prinsip ini juga sangat disukai oleh kaum milenial yang sudah mulai bekerja dan ingin belajar mengatur keuangan. Prinsip ini memiliki aturan dasar untuk pengelolaan keuangan, yaitu membagi pendapatan setelah pajak menjadi 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan.


Di masa depan, sangat penting untuk memiliki kekuatan keuangan yang kuat. Tapi niat saja tidak cukup untuk mewujudkan impian. Kita pun harus mulai melihat dan menemukan cara yang baik untuk menghemat uang. Perlu diingat bahwa cara setiap orang mengelola keuangan mereka berbeda-beda, tetapi setiap orang dapat mengambil dasar atau beberapa strategi untuk mengelola keuangan yang sesuai dengan kepribadian, kebutuhan, dan gaya hidup mereka.

Tak sedikit orang yang mengira bahwa kondisi finansial pribadi yang tak stabil disebabkan oleh gaya hidup yang serba mewah dan glamor. Faktanya, pengeluaran sehari-hari yang tampak biasa saja justru bisa menjadi penyebab boros yang tidak disadari. Mulai sekarang, Kita harus lebih cermat mengelola keuangan sehari-hari bila ingin berhemat secara maksimal.

Seseorang harus mengubah gaya hidupnya sesuai dengan pendapatannya. Jangan membiarkan pengeluarannya melebihi pendapatannya hanya untuk menikmati kehidupan mewah. Salah satu langkah yang dapat diambil dalam mencapai kondisi finansial yang sehat dan stabil adalah menerapkan gaya hidup minimalis. Minimalis bukan berarti hidup dengan sedikit barang atau menerapkan anggaran yang bersifat pas-pasan. Gaya hidup minimalis berarti bebas dari budaya hidup konsumtif dan menemukan kebebasan dari rasa khawatir akibat budaya tersebut.

Setiap  manusia pada umumnya  mempunyai tujuan yang ingin dicapai dimasa  yang akan  datang. Tujuan yang  ingin dicapai tentunya sangat berbeda satu sama lain. Terhadap  anggapan masyarakat  bahwa  yang berpenghasilan  (income) rendah tidak dapat  mencapai  tujuan  yang lebih baik  dimasa  yang akan datang dibanding  dengan  yang  berpenghasilan tinggi. 

Aizcorbe et  al (2003) berpendapat bahwa keluarga yang  memiliki pendapatan lebih rendah  memiliki  kemungkinan   yang  kecil   untuk   menabung   dan  penghasilan   seseorang   akan  menunjukkan   perilaku  manajemen keuangan  yang  bertanggung jawab.

Perlu dicatat bahwa orang yang tinggal dan bekerja di tengah kota tentu memiliki biaya hidup dan kebutuhan yang lebih tinggi dibandingkan orang yang tinggal di pedesaan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa perbedaan aset antara penduduk kota dan penduduk desa biasanya tidak sebesar.

Orang kota juga memiliki aset lebih sedikit karena mereka lebih konsumtif dibandingkan orang desa, yang berarti lebih banyak uang mereka dihabiskan untuk berbelanja, liburan, atau bersosialisasi. Oleh karena itu, kita harus segera belajar mengatur keuangan sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun