Ketika ditanya kabar soal sehat, pasti kebanyakan dari kita menjawab, "Alhamdulillah, sehat." yang cenderung menandakan sehat secara fisik. Tidak salah bila sehat kerap dikaitkan dengan fisik. Siapa yang tidak mau tubuhnya sehat? Bisa melakukan aktivitas yang bermacam-macam tanpa gangguan, tentu itu anugerah. Tidak semua orang selalu sehat setiap harinya. Ada saja sakit yang diderita, mulai dari yang ringan sekelas flu sampai tahap yang agak berat. Pasti kita tak ingin fisik kita sakit, seringan apapun itu.
Tapi lain halnya dengan psikis. Jarang sekali ada yang menanyakan apakah psikis kita sehat, padahal ia juga bagian dari diri kita yang mendasar. Psikis yang sehat ditandai dengan mampu mengatur emosi, berpikir dan berbuat hal yang positif, serta adanya semangat untuk terus menjadi lebih baik setiap harinya.
Terlebih di zaman yang serba cepat hari ini membuat tingkat stres manusia kian meningkat tajam. Urusan psikis menempati posisi yang sama pentingnya dengan urusan fisik. Bila fisik yang sakit saja kita segera memeriksakannya ke dokter, psikis juga mengambil tindakan yang tak kalah cepatnya. Terlebih penanganan psikis adalah hal yang kompleks melebihi fisik.
Syukurnya, perkembangan informasi hari ini menumbuhkan kesadaran manusia tentang betapa pentingnya menjaga kesehatan psikis selain menjaga kesehatan fisik. Bila zaman dahulu pergi ke terapis dianggap orang gila, sekarang justru aksesnya lebih luas. Sudah banyak layanan konsultasi langsung di rumah sakit atau online. Meski tentu terdapat sebagian masyarakat yang belum memahami bahwa psikis juga perlu dirawat dan dijaga sebaik-baiknya.
Tidak terhitung manusia yang terlihat sehat dari luar, tapi pikirannya bermasalah. Emosinya sulit dikendalikan, responnya di luar dugaan. Sedihnya, tidak semua menyadari tanda ini. Bahkan banyak yang masih menganggap itu bukanlah gejala gangguan psikis. Akhirnya, banyak cacian yang diarahkan pada mereka yang mengalaminya hingga mereka takut bersosialisasi. Omongan yang tidak dijaga bersamaan dengan pikiran kusut membuat stres kian menjadi-jadi.
Di situlah bisa ditarik poin pentingnya, bahwa sehat fisik saja tidak cukup. Psikis juga sama pentingnya. Bagaimana bila kita tak punya semangat beraktivitas? Padahal tubuh kita sehat-sehat saja. Pasti tidak seimbang dan mengganggu produktivitas. Jadi, pastikan kita mencoba menyeimbangkan kesehatan kita di dua aspek ini. Bagaimanapun, keduanya berperan besar membentuk kita menjadi manusia yang utuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H