Banyaknya survei yang menyatakan bahwa budaya minat baca di Indonesia sangatlah rendah hal ini dinyatakan oleh survei perpustakaan nasional indonesia (Perpusnas) tahun 2022 menunjukkan tingkat kegemaran membaca masyarakan Indonesia sebesar 63,9 poin. Adapula survei BPS tahun 2020 menunjukkan bahwa hanya sekitar 10% penduduk Indonesia yang rajin membaca buku. Dan menurut Programme for International Student Assessment (PISA) dari OECD, 70% siswa Indonesia memiliki kemampuan literasi yang rendah.
Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya minat literasi di Indonesia antaranya:
1. Terbatasnya akses masyarakat terhadap sumber literasi seperti perpustakaan, buku dan media cetak.
2. Penggunaan teknologi digital yang tidak tepat dan berlebihan dapat mengurangi minat pembaca buku.
Maka dari itu para Mahasiswa KKN Tematik UMSU yang saat ini berada di Desa Timbang Lawan Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat bergerak untuk meningkatkan Literasi pada siswa/i yang berada di daerah Desa Timbang Lawan demi menjadikan generasi muda yang cerdas. Dalam hal ini para mahasiswa KKN Tematik UMSU membuat sebuah tempat sebagai fasilitas untuk siswa/i sekitar agar dapat belajar dan menjadi gemar dalam membaca, sehingga para siswa/i tidak terus menerus bermain gadget.
Harapan kedepannya agar nantinya pojok baca yang sudah dibangun oleh para mahasiswa dapat terus berjalan, sehingga para siswa/i merasa terfasilitasi dalam hal belajarnya, selain itu masih rendahnya tingkat membaca yang ada di Desa Timbang Lawan ini sehingga harus menjadi sebuah perhatian untuk terus memfasilitasi para siswa/i tersebut sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan minat bacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H