Manajemen pendidikan ialah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri, serta bertanggung jawab ke masyarakat dan kebangsaan (Biro Perencanaan Depdikbud, 1993:4).Â
Ruang lingkup inovasi dalam manajemen pendidikan meliputi perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan dan sumber daya pendidikan seperti Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Belajar (SB) dan Sumber Fasilitas dan Dana (SFD).Â
Ruang lingkup Manajemen Pendidikan dengan melihat bahwa Sekolah atau Lembaga Pendidikan lainnya sebagai sebuah sistem menjadikan kita tidak dapat beralasan untuk tidak berinovasi, karena banyak sekali ranah yang dapat diberlakukannya inovasi. Apakah itu dari Input, proses, output atau outcome.
Menurut Engkoswara (1988), manajemen pendidikan yang mempelajari penataan sumber daya manusia, kurikulum, sumber dan penciptaan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan pendidikan yang disepakati.Â
Inovasi manajemen dalam pendidikan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah. Salah satu inovasi di dalam manajemen pendidikan adalah adanya Manajemen Berbasis Sekolah.Â
Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah peningkatan mutu pendidikan. Mereka dapat mengembangkan suatu visi pendidikan yang sesuai dengan keadaan setempat dan melaksanakan visi tersebut secara mandiri.Â
Sekolah membuat perencanaan sendiri dan mengambil inisiatif sendiri untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan melibatkan masyarakat sekitarnya dalam proses tersebut. Kepala sekolah dan guru dapat bekerja lebih profesional dalam memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak di sekolahnya.
MBS merupakan wujud inovasi pendidikan yang menginginkan adanya perubahan dari kondisi yang kurang baik menuju kondisi yang lebih baik dengan memberikan kewenangan kepada sekolah untuk memberdayakan dirinya.Â
Oleh karena itu, MBS ini dilakukan sebagai reformasi pendidikan, pada prinsipnya sekolah memperoleh kewajiban, wewenang dan tanggung jawab yang tinggi dalam meningkatkan kinerja kepada setiap stakeholders (Sofanudin, 2016)
Berkaitan dengan inovasi Manajemen pendidikan, tenaga pendidik lebih ditujukan kepada upaya meningkatkan kualitas keprofesionalan sebagai pendidik dan pengajar di kelas.Â
Antara lain dengan meningkatkan kompetensinya dalam merancang dan mengelola pembelajaran yang benar-benar efektif membelajarkan dan mendidik siswa menjadi siswa yang memiliki kecerdasan spiritual Islami serta menguasai keterampilan dasar beragama sesuai dengan tingkat usia dan perkembangan jiwa mereka.