Mohon tunggu...
Fitri
Fitri Mohon Tunggu... Jurnalis - Biasa

Menulis berita dan membaca zaman!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekolah

30 September 2023   17:01 Diperbarui: 30 September 2023   17:05 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah sekolah sebidang tanah halamannya membentang melintasi laut dan langit sejauh mata memandang mencapai batas warna biru.

Tidak ada roda empat, tidak ada jalan beraspal, mobil bertransmisi otomatis melupakan masa lalu dia melepas kaca spion.

Saat istirahat, perahu motor berlabuh dan perahu nelayan. seragam kedua, terik matahari membuat anak-anak buru-buru membeli jajan, dengan seorang wanita muda bermata, penjual mie instan yang ganteng

Di kejauhan, seorang profesor memasang wajah acuh tak acuh, pengawasan pra-pagar, mungkin-mungkin Anda juga harus mengendalikan amarah Anda sedikit kesepian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun