Mengapa bisa bersedih karena hal yang telah terjadi, karena penyesalan tak pernah berada di awal sebuah rasa. Sejauhmana meyakinkan diri untuk selalu bersabar dan bersyukur sewaktu waktupun bisa goyah hanya karena sebuah ego pemikiran yang baru.
Telalu bersedih pasti berujung percuma, karena pada dasarnya hanya sebuah kenangan lalu yang selalu menghantui. Dan hari ini aku kembali bersedih hanya karena cerita lalu, kenangan lampau akan seseorang yang sangat aku idamkan menjadi imam karena kecintaannya yang luar biasa kepada sang pencipta.
Hari ini aku kembali bersedih teringat bukan hanya sebuah tetapi beberapa kegagalan yang pernah ku rasakan.
Risau karena hingga sekarang belum bisa menjadi seorang 'isteri' pasti terlintas karena 'sudah waktunya (sudah usianya)' untuk menikah. Alloh SWT punya rencana dan waktu yang jauh lebih baik, lebih tepat. Bersabarlah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H