Mohon tunggu...
Fitrida Baiq
Fitrida Baiq Mohon Tunggu... -

Melawan untuk Kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

#Kasus Ali BD1; Siapa yang Meniru? Ahok atau Ali BD?

16 Januari 2016   06:08 Diperbarui: 16 Januari 2016   08:27 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Berhenti Anda melakukan program dengan kata-kata, tapi program Anda harus berupa tindakan” kalimat yang sangat memuakkan tapi menyehatkan.[caption caption="Simulasi Angker (Dok.Radar Lombok)"]

[/caption]

Aplikasi dari kata itu, tengoklah kini Pasar Keruak, Pasar Tanjung, Kantor Bupati, Puluhan Paket Bansos mengalir 2 kali setahun dan sebagainya. Namun kami-kami sebagai aparatur yang memegang proyek lapar tak dapat cipratan. Sungguh terlalu Ali BD.

Ali BD memang dibenci oleh pemilik lidah tak bertulang namun akan tetap dikenang oleh yang menikmati ketegasan dan bukti-bukti bahasanya yang angker. Ada amaq Naya berjualan di Pasar Keruak yang kini luas dan rapi, bukan hanya untuk Bapak Gaya yang menikmati kondisi pasar semrawut, karena pasar dulu lebih mendapatkan untung.

Ada Papuq Uyon dapat paket Sembako setiap tahun tapi Pimpinan Lembaga Peduli Anak Yatim yang dipimpin Lidah tak bertulang tak dapat jatah dari prosposalnya. Ada pejuang yang sangat baik dan berkorban habis-habisan mendukung calon independen, tapi tidak mendapatkan jatah jabatan sebagai Kepala Dinas. Lidah tak bertulang kini menyebar kemana-mana menyuarakan kekecewaan.[caption caption="Lapaq Dermaga Labuan Haji (Dok. Kancanta)"]

[/caption]

Fokus pikiran, siapa yang akan menggantikan Ali BD untuk orang-orang seperti Amaq Naya, Papuq Uyon, dan rakyat kecil yang butuh memukul kentongan bakso keliling di Pandan Dure, Butuh Pasar Tanjung, Pasar Keruak, Butuh Dermaga Labuan Haji dari sisi harga secangkir kopi untuk keuntungan uak Anwar.

Ali BD! tetaplah teliti dengan lidah tak bertulang. Karena Lidah tak bertulang masih bercokol di Dinas Pendidikan #Lombok Timur, di #Baznas Lombok Timur, di Dinas Sosial  dan dinas basah lainnya. Saya salut Ridatul Yasa ada disana, tapi kok jadi sekretaris sih?, yang lebih tinggi dong, karena jujur beliau hebat (sejak di Arpusda Lombok Timur). Lakukan survei untuk mereka. Hentikan balas jasa kepada pejabat, tapi balas jasalah kepada rakyat, demi Papuq – Papuq dan Amaq-amaq yang mengais rizki dari secangkir kopi di pinggiran Danau Pandan Dure yang sejak dulu menjadi impian. [caption caption="Bendungan Pandan Dure (Dok. Potpoya.blogspot.com)"]

[/caption]

 

Salam Fitri – Lurus!!!

Dari Moment 2 Januari 2016

Bersambung

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun