Mohon tunggu...
Fitria AyuFirda
Fitria AyuFirda Mohon Tunggu... Lainnya - 18130129

Nama Fitria Ayu Firda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Daring dengan WhatsApp dan Youtube di Saat Pandemi

30 Oktober 2020   06:32 Diperbarui: 30 Oktober 2020   07:04 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Semenjak pandemi covid 19 yang mengguncang negara Indonesia ternyata disini membuat lembaga pendidikan juga terganggu. Dan disaat itu surat keputusan dari kemendikbud RI bahwasannya sekolah online atau daring maka semua siswa belajar di rumah selama pandemi. Sebenarnya disaat seperti ini sangat membuat mereka bosan yang harus berhadapan dengan alat teknologi setiap hari yang tidak bisa lepas.

Diantaranya guru tidak bisa mengetahui dan memantau secara langsung perkembangan siswa. Guru hanya bisa melihat dari tugas-tugas yang dikumpul siswa sebagai hasil dan evaluasi pembelajaran. Peran orang tua sangat penting untuk membimbing siswa ketika belajar. Karena jika di rumah tangan anak sudah memegang hp, maka akan sulit untuk mengendalikannya. Anak akan tertarik untuk membuka vidio-vidio yang melenceng dari materi seperti main game atau vidio lainnya. 

Dari data yang diperoleh bahwasannya semua kegiatan apapun dilakukan dengan kebanyakan menggunakan media WA. Sebenarnya jika dilihat ini dapat memudahkan siswa juga dalam belajar. Guru juga menggunakan youtube sebagai salah satu media pendukung untuk siswa, agar mereka dapat mencari tugas atau materi yang diberikan oleh guru dengan pengawasan dari orang tua.

Pembelajaran melalui daring sangat banyak kekurangan, jika orang tua tidak selalu mengawasi anak-anak, maka anak akan terus kecanduan video-video untuk bermain-main. Peranan orang tua sangat penting untuk terus mengawasi apa-apa saja yang dilakukan siswa dengan handphone tersebut.

Namun, jika keseringan memberikan materi atau pembelajaran dengan youtube akan banyak dampak yang diberikan jika media ini tidak dirancang dengan baik, bukannya manfaat yang diperoleh akan tetapi yang timbul adalah kebosanan. Dengan WA guru dapat memberikan materi kepada siswa sehingga siswa dapat mempelajari materi yang diberikan. Namun, juga ada kendala dalam hal tersebut, banyak dari siswa yang malas membaca materi yang dishare sehingga guru tidak mengetauhi apakah siswa memang benar-benar membaca atau tidak atau susahnya sinyal bagi mereka yang ada di desa terpencil. 

Dalam hal tersebut, guru harus mengolah kembali video-video seperti apa yang cocok dan menarik untuk di tonton siswa. Pembelajaran menggunakan youtube ini juga mengajarkan siswa agar dapat belajar mandiri, memahami sendiri serta menyimpulkan sendiri. Tentu ini akan melatih siswa untuk terus berpikir dan akan menumbuhkembangkan kreatifitas siswa dalam menangkap materi.

Dengan dua media yang digunakan oleh guru diharapkan siswa di sekolah dasar dapat mempunyai pikiran yang positif dalam menggunakannya. Sehingga siswa tidak meninggalkan materi yang diberikan dan tidak melakukan penyimpangan dari media yang digunakan. Guru memilih media ini dikarenakan siswa dapat aktif dan lebih semangat dalam belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun