Mohon tunggu...
Fitria Anggraini
Fitria Anggraini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FIS UNP

hobi mendengarkan musik dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pancasila dan Ketuhanan : Menjaga perdamaian dan Keberagaman.

24 Desember 2024   19:46 Diperbarui: 24 Desember 2024   19:46 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila sebagai dasar negara bukan sekedar ideologi politik tetapi bentuk pedoman hidup yang mencerminkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan. Dasar dari seluruh filsafat pancasila yaitu ketuhanan yang maha esa menjadi bagian paling penting bagi sila-sila berikutnya karena pancasila terdiri dari lima sila yang saling berhubungan dan memeperkuat satu sama lain, sila ini memberikan ruang untuk setiap individu untuk menyakini keberadaan tuhan dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Konsep ketuhanan disini adalah sebuah refleksi dari keagamaan bangsa indonesia yang dimana semua agama itu menepati posisi yang sama, menekankan Pentingnya keberagaman dan toleransi yang dipupuk dalam rasa saling menghormati dan menghargai perbedaan menjadi kunci dalam menjaga kedamaian.

Sila pertama, ketuhanan yang maha esa ini mengandung nilai untuk mendorong menciptakan kehidupan yang penuh toleransi meskipun di dalam suatu perbedaaan agama. Dalam sila ini membuktikan bahwa perbedaan bukanlah halangan untuk hidup berdampingan melainkan kekayaan yang sangat indah untuk dijaga. Begitupun dengan sila-sila yang lain, sila kedua mengajarkan pentingnya mengedepankan rasa saling menghormati terhadap setiap individu tanpa memandang suku, agama, atau ras. Dan, sila ke tiga mengajak kita untuk menjaga kesatuan dan persatuan di tengah keberagaman.

Namun, meskipun pancasila telah menjadi dasar negara, implementasinya dalam kehidupan nyata mendapatkan tantangan yang besar. Salah satu tantangan terbesar ini, dimana kita masih melihat adanya intoleransi yang masih terjadi baik itu dalam agama maupun etnis hal ini berbanding terbalik dari makna sila pertama pancasila yang mengajarkan pentingnya saling menghormati perbedaan tanpa adanya kekerasan dan diskriminasi antar golongan. Tantangan lain yang dihadapi dimana minimnya pemahaman tentang pancasila di kalangan generasi muda dilihat dari hadirnya pengaruh budaya global yang membuat mereka terasingkan dari nilai-nilai kebangsaan. Oleh karena itu, pentingnya untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai pancasila secara mendalam kepala generasi muda agar memiliki pemahaman yang kuat tentang pentingnya kebhinekaan dan toleransi yang menjadi nilai dari sila-sila dalam pancasila.

Untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada, sangat diperlukan pendidikan pancasila dan filsafat pancasila untuk memperdalam pemahaman tentang sejarah dan nilai-nilai luhur pancasila terutama pada generasi muda. Selain itu, pentingnya bagi pemerintah dan masyarakat untuk saling berkerjasama dalam membangun dialog antaragama dan antar-etnis sebagai upaya untuk meredakan ketegangan yang sering terjadi untuk menciptakan suasana saling pengertian serta memperkuat semangat persatuan di tengah keberagaman. Tidak hanya ini, di era digital seperti sekarang media sosial memiliki peran besar dalam menyebarkan pesan positif yang memperkuat persatuan dan kedamaian jika dimanfaatkan dengan baik media sosial mempererat hubungan antar kelompok yang berbeda dan memperkuat semangat kebersamaan di tengah keberagaman. Sila ketuhanan yang maha esa, mengingatkan kita untuk selalu menghargai perbedaan, menjaga perdamaian dan berkomitmen menciptakan kehidupan yang bermakna, indah dan penuh toleransi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun