Mohon tunggu...
Fitria Nur Anggraini
Fitria Nur Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030061 UIN Sunan Kalijaga

Sedang menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Angkringan Balap Paseban: Pernah Viral Banyak Menu dan Pembelinya

20 Juni 2024   21:49 Diperbarui: 20 Juni 2024   22:45 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angkringan adalah sebuah fenomena budaya kuliner khas Indonesia yang sangat populer di Jawa, khususnya di daerah Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya. Lebih dari sekadar tempat makan, angkringan mencerminkan kehidupan sosial masyarakat Jawa yang kaya akan nilai-nilai kebersamaan dan kesederhanaan.Orang dari berbagai kalangan duduk bersama, menikmati hangatnya kopi dan gurihnya camilan, sambil berbincang dan bertukar cerita.

Suasana hangat dan kekeluargaan tercipta, mewarnai malam-malam di angkringan. Di sinilah nilai-nilai kearifan lokal, seperti gotong royong dan kesederhanaan, dilestarikan dan diwariskan. Angkringan tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menghangatkan jiwa. Keberadaannya menjadi bukti kekayaan budaya Indonesia dan menjadi pengingat bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam kesederhanaan.

Kata "angkringan" berasal dari bahasa Jawa, yang berarti sebuah tempat kecil yang biasanya menggunakan gerobak untuk menjual makanan dan minuman. Angkringan pertama kali populer di daerah Solo pada awal abad ke-20 dan kemudian menyebar ke Yogyakarta. Gerobak angkringan ini biasanya dilengkapi dengan atap terpal sederhana dan bangku panjang yang terbuat dari kayu, menciptakan suasana yang akrab dan ramah bagi para pengunjung. Salah satu daya tarik utama angkringan adalah ragam makanan dan minumannya yang sederhana namun lezat.

Salah satu angkringan yang sempat viral yang ada di Lapangan Alun-alun Paseban ialah Angkringan Balap. Lapangan Alun-alun Paseban adalah pusat dari berbagai kegiatan di Bantul. Lapangan terbuka yang dikelilingi oleh banyak kuliner jajanan Bantul. Salah satu usaha dagang yang viral di alun alun ini adalah Angkringan Balap yang terletak di selatan pinggir lapangan paseban yang bersebelahan dengan Kantor Bupati Bantul.
"Dulu saya kerja di kerajinan, terus kerajinan sepi. saya langsung buka angkringan, dulu jualan cuma 20-25 nasi bungkus selama 5 tahun sekarang sudah berkali kali lipat" Tutur pemilik angkringan.

Usaha Angkringan Balap ini menjadi viral karena banyak pelanggan yang memposting videonya di medsos sehingga menjadi terkenal apalagi di daerah bantul kota. Usaha angkringan ini sudah berjualan sejak tahun 2017. Angkringan Balap ini buka jam 4 sore sampai 11 malam. Saking terkenal ramainya, sebelum jam 4 saja pelanggan sudah ada yang mengantri menunggu menu angkringan siap. Jangan khawatir menunggu lama karena pegawai di angkringan ini gesit melayani pembelinya. Kebanyakan pelanggan Angkringan Balap ini memiliki pelanggan yang berdomisili Bantul, tapi tak jarang juga pembeli luar Bantul yang mampir untuk membeli. Pelanggan yang datang pun bervariasi mulai dari anak anak pulang sekolah sampai bapak bapak dan ibu ibu ikut membeli makanan di angkringan ini.


Bukan hanya viral karena banyak pelanggan yang membeli saja, namun menu yang disajikan di Angkringan Balap lumayan banyak dan bervariasi juga. Nasi bungkus atau dikenal juga dengan nasi kuning bertumpuk dan tertata rapi disebelah samping angkringan. Nasi kucing adalah nasi yang dibungkus oleh kertas atau daun yang berisi nasi dan sambal lauk. Nasi kucing di Angkringan Balap ini bermacam lauk seperti, nasi tempe, nasi sambel usus, nasi sambel teri, nasi ayam geprek, nasi sambel bandeng, nasi soun, nasi sambel belut bahkan nasi bakar tersedia di angkringan ini. Harga dari nasi bungkus ini berkisar Rp3.000 sedangkan nasi bakar Rp4.000. Bahkan jika ingin menambah lauk untuk nasi bungkus angkringan ini disediakan kepala dan ceker yang di bumbu manis.

(Dokpri)
(Dokpri)

Nasi yang dipajang dan tertata itu habis cepat diambil oleh pelanggan jika sudah habis maka akan restock kembali. "Nasi bungkus sehari bisa habis kurang lebih mencapai 1000 bungkus, nanti setelah maghrib kalau sudah habis akan diantar lagi" ucap salah satu pegawai angkringan itu. Nasi yang dijual tidak semuanya bikin sendiri namun ada titipan dari ibu-ibu sekitar paseban ini. Angkringan Balap ini bisa menerima titipan ibu ibu yang tinggal di daerah Bantul.

Selain nasi kucing di Angkringan Balap ini tersedia sate satean bakar yang banyak variasi juga. Sate satean diwadahi dengan toples dan berjejer rapi. Sate satean ini biasanya dibumbui dengan kecap atau bumbu bacem lalu dibakar dari rumah, namun jika ingin request untuk minta dibakar lagi karyawan angkringan ini akan melayaninya. Variasi sate satean tersebut ada galantin, usus, telur, sosis, sate bakso tahu, ati ampela, otak otak dan aneka tempura lainnya. Seperti nasi bungkus tadi, aneka sate satean ini tidak hanya dimasak sendiri saja, namun ada juga titipan dari ibu ibu. Sate satean angkringan ini dibandrol dengan harga Rp3.000 sampai Rp.4.000 per tusuknya.

Menu angkringan tak lengkap rasanya jika tidak ada gorengan. Angkringan Balap menyajikan gorengan dadakan di tempatnya. Yang lebih menarik lagi setelah menyerok gorengan dari wajan pelanggan berebut mengambil gorengan dari serok. Jadi, bisa disantap hangat hangat karena digoreng secara dadakan. Pembeli berebut gorengan juga menjadi alasan kenapa angkringan ini dinamai Angkringan Balap. Gorengannya terdapat beberapa pilihan yaitu bakwan, tahu dan gorengan paling banyak dibeli yaitu gembus. Masing masing gorengan dihargai dengan harga Rp1000. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun