Mohon tunggu...
Fitria Alda Safira
Fitria Alda Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Keperawatan

Stikes Mitra Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Elderly Abuse, Kekerasan pada Lansia

17 Januari 2023   20:22 Diperbarui: 17 Januari 2023   20:45 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Elderly abuse atau kekerasan pada lansia didefinisikan sebagai segala tindakan disengaja yang menyebabkan bahaya atau menimbulkan risiko bahaya pada lansia, atau kegagalan keluarga atau pengasuh dalam memenuhi kebutuhan dasar lansia. Menurut WHO, World Health Organization tahun (2022), sekitar 1 dari 6 orang yang berusia lebih dari 60 tahun keatas mengalami beberapa bentuk kekerasan. 

Pada lembaga perawatan lansia seperti panti jompo, dan fasilitas perawatan jangka panjang didapatkan 2 sampai 3 staff dilaporkan melakukan kekerasan pada lansia dalam 1 tahun terakhir. 

Tingkat tertinggi prevalensi kekerasan pada lansia berada di Asia dan Nigeria namun pelaporan kasus kekerasan pada lansia masih sedikit, menurut WHO hanya 4% kasus kekerasan pada lansia yang dilaporkan. 

Kekerasan pada lansia dapat menyebabkan cedera fisik yang serius dan menyebabkan masalah psikologis jangka panjang, meningkatkan risiko penempatan panti jompo, penggunaan layanan darurat, rawat inap dan kematian dini.

Faktor risiko yang berkaitan dengan kejadian kekerasan pada lansia adalah :

  • Kecacatan dan gangguan kognitif

Keterbatasan fisik atau kecacatan pada lansia menyebabkan ketergantungan serta gangguan kognitif yang dialami lansia yaitu demensia hal tersebut meningkatkan risiko terjadinya kekerasan pada lansia,

  • Kesehatan mental

Kesehatan mental yang buruk seperti depresi atau gejala depresi meningkatkan risiko terjadinya kekerasan pada lansia,

  • Status sosial ekonomi rendah

Semakin rendah pendapatan lansia berisiko mengalami kekerasan,

  • Ketergantungan finansial

Beberapa penelitian yang dilakukan di eropa, asia, dan afrika menunjukan bahwa ketergantungan finansial meningkatkan risiko kekerasan dan penelantaran lansia.

  • Jenis kelamin

Wanita lebih mungkin mengalami kekerasan emosional daripada pria, sedangkan pria lebih mungkin mengalami kekerasan finansial.

  • Usia

Semakin tua seseorang dapat memungkinkan lebih berisiko tinggi mengalami kekerasan.

  • Ras atau etnis

Ras atau etnis memiliki kecenderungan risiko kekerasan yang berbeda, para lansia di afrika-amerika lebih berisiko mengalami kekerasan finansial dan kekerasan psikologis.

  • Status pernikahan

Beberapa penelitian menemukan bahwa status lajang, berpisah atau bercerai, memungkinkan menjadi risiko kekerasan pada lansia.

Elderly abuse atau kekerasan pada lansia digolongkan menjadi beberapa jenis diantaranya :

  • Kekerasan Fisik (physical abuse)

Kekerasan fisik didefinisikan sebagai tindakan disengaja yang mengakibatkan rasa sakit, cedera atau paksaan. Bentuk dari kekerasan fisik seperti memukul, menahan, dan melukai. Kekerasan fisik dapat menyebabkan cedera serius serta menyebabkan gangguan psikologis jangka panjang.

  • Kekerasan finansial (financial abuse)

Bentuk dari kekerasan finansial yaitu eksploitasi atau penyalahgunaan keuangan. Diperkirakan setiap tahun kira-kira 1 dari setiap 18 orang dewasa atau sebesar (5,4%) mengalami penyalahgunaan finansial.

  • Kekerasan seksual (sexual abuse)

Kekerasan seksual berupa tindakan non sensusal dan seksual seperti pemerkosaan, penganiayaan, atau perilaku eksploitatif. Tanda-tanda pada kekerasan seksual berupa cedera pada panggul, tertular penyakit menular seksual, memar di bagian paha, serta pendarahan genital atau dubur.

  • Kekerasan emosional (emotional abuse)

Kekerasan emosional pada lansia dapat menyebabkan tekanan mental. Bentuk kekerasan emosional berupa Tindakan, penghinaan, dan ancaman, sehingga yang lansia merasakan perasaan tidak berharga, dan malu yang dapat menimbulkan isolasi sosial. Menurut hasil penelitian Pillemer et al., (2016), tingkat prevalensi pelecehan emosional/psikologis dalam 1 tahun (0,7%--27,3%), dengan rata-rata 8,8%.

  • Penelantaran

Penelantaran pada lansia didefinisikan sebagai pengabaian dalam periode waktu tertentu.

Populasi global orang yang berusia 60 tahun ke atas akan meningkat lebih dari dua kali lipat, dari 900 juta pada tahun 2015 menjadi sekitar 2 miliar pada tahun 2050 sehingga kekerasan pada lansia diperkirakan akan meningkat. Untuk itu penting bagi kita untuk mencegah dan lebih waspada terhadap kekerasaan pada lansia. 

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan yaitu menjaga kesehatan dan kesejahteraan serta kemandirian. Jika seorang lanjut usia dapat tetap mandiri, kejadian kekerasan terhadap orang tua mungkin mulai menurun. 

Program dukungan sosial yang mempromosikan hidup sehat, olahraga, dan diet memiliki hasil yang menjanjikan dalam hal kesehatan fisik dan mental. Intervensi tersebut dapat menurunkan komorbidibitas, polifarmasi, dan depresi. 

Selain itu, program penjangkauan masyarakat mempromosikan kegiatan kelompok juga dapat membantu dalam mengurangi penyalahgunaan lansia, seperti penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, Kanada, Eropa, dan Israel telah menemukan bahwa tingkat dukungan sosial yang lebih tinggi dan keterlibatan yang lebih besar dalam jaringan sosial menurunkan risiko pelecehan yang lebih tua (Van Den Bruele et al., 2019).

Referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun