Indikator ketiga, pengembangan dan keberlanjutan program food estate, jika merujuk pada dua
ukuran keberhasilan sebelumnya, program food estate jelas belum memenuhi kualifikasi untuk
dikembangkan dan masih memerlukan modifikasi dan inovasi di dalamnya. Terlebih lagi,
program ini dinilai telah memberikan dampak lingkungan yang luar biasa melalui deforestasi
untuk membuka lahan pertanian food estate. Oleh karenanya juga, program ini tentu tidak boleh berhenti begitu saja. Program ini setidaknya harus dilakukan dengan kompeten dua atau tiga
tahun mendatang dan kemudian layak untuk memperoleh evaluasi akhir.
Oleh karena itu, kesimpulan dari analisis ini menggarisbawahi perlu adanya pendekatan
holistik yang mempertimbangkan faktor politik, ekonomi, dan sosial secara bersamaan untuk
meningkatkan efektivitas dan kesuksesan proyek Food Estate dan mencapai tujuan ketahanan
pangan secara berkelanjutan di Indonesia. Walaupun ditinjau dari pengukuran keberhasilannya, perlu adanya peningkatan serta peran instansi terkait untuk mengatur kebijakan baru guna meningkatkan proyek food estate ini. Karena sejatinya, proyek ini haruslah terus dikawal agar lahan yang ada saat ini tidak beralih fungsi atau beralih pengelola. Kesuksesan food estate adalah ketika petani dengan giatnya sendiri mau dan mampu menanam tanaman pangan tanpa adanya program dari pemerintah. Hal inilah yang sejak awal harus menjadi fokus dari pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H