Mohon tunggu...
Fitria Ilhami Ikromina
Fitria Ilhami Ikromina Mohon Tunggu... -

saya adalah seorang mahasiswa disebuah salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. UTY lah tempat dimana saya menjadi mahasiswi mengambil program studi S1 Teknik Informatika. Saya merantau jauh-jauh ke Yogyakarta agar bisa menjadi pribadi yang mandiri dan berhasil meskipun jauh dari kedua orang tua saya yang tinggal di Kalimantan Tengah. Mungkin saya bisa berjumpa dengan orang tua dan keluarga hanya setahun sekali tapi itu semua tak mengurungkan niat saya untuk bisa menjadi sukses membahagiakan kedua orang tua saya. Karena kebahagiaan merekalah kebahagiaan sejati saya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siaga Bencana di Pulau Borneo Melalui Sandiwara Radio

17 September 2016   22:23 Diperbarui: 17 September 2016   23:10 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika hal ini belum berhasil dapat diaktualisasikan BNPB dapat bekerjasama dengan layanan operator yang ada di Indonesia sebagai wujudu perhatian terhadap pelanggannya. Adapun bentuk pelaksanaannya dapat berupa pesan singkat saja sehingga masyarakat waspada terhadap setiap bencana. Sehingga semua masyarakat tetap slalu waspada dan siaga terhadap bencana. Karena tidak setiap saat semua orang mendengarkan radio karena kesibukannya bekerja, sekolah dan lain sebagainnya.

Untuk masyarakat yang akan menjadi sasaran disini adalah masyarakat non teknologi yaitu masyarakat yang masih jauh dari kota yang tidak tahu akan teknologi. Misalnya saya beri contoh masyarakat yang berada di sawitan dan keterbatasan listrik, namun mereka yang tinggal di sana adalah orang-orang yang kurang mengikuti perkembangan teknologi, atau bahkan tidak tahu sama sekali.Untuk itu perlu juga diadakan sosialisikan mengenai Sandiwara Radio kepada masyarakat. 

Dengan artian bahwa dalam sosialisasi ini tidak semua kalangan di beri soialisasi yang sama atau di pukul rata antara kalangan generasi teknologi dengan kalangan generasi non teknologi,  karena setiap kalangan memiliki pengetahuan sendiri-sendiri. Jadi lebih terstruktur lagi harus diperhatikan agar media sandiwara radio ini efektif dalam memberikan edukasi dan filter kepada masyarakat.  BNPB harus mempunyai cara untuk menyampaikan sosialisasinya kepada masyarakat yang di maksudkan agar BNPB memiliki gambaran mengenai sifat masyarakat di setiap daerah yang berbeda-beda mulai dari masyarakat teknologi dan non teknologi. 

Adapun hal-halnya perlu di kenali terlebih dahulu adalah adat dan kebiasaan masyarakat setempat. Target Pendengar antara masyarakat teknologi dan non teknologi harus di pisah agar lebih efektif. Setelah mengenali para pendengar BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)  bisa langsung mengelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan penghasilan. Survey Popularitas Program Seperti halnya materi dari BPNB yang sudah saya baca, survey ini juga menjadi faktor penentu dari keefektifitasan progam. 

Di sini bahwa survei yang di maksud di sini adalah survey yang di lakukan ke kalangan generasi serba teknologi, karena kalangan inilah yang nantinya akan terdapat banyak perbedaan pendapat, mengingat bahwa tekhnologi yang semakin canggih. Sedangan uktuk masyarakat non teknologi lebih menekankan tentang pentingnya keselamatan dan untuk kalangan generasi teknologi bisa lebih ke pemanfaatan smartphone sebagai alat serbaguna dan lain-lain. 

Untuk faktor penentu lainnya seperti, pemilihan stasiun radio, jam tayang, siaran langsung dan lain-lain hanyalah masalah teknis saja, yang nantinya akan mengikuti ketika trik yang sudah di sebutkan di atas terpenuhi dengan baik. Kemajuan zaman yang begitu pesat membuat manusia lebih bervariasi dalam berfikir dan menilai sesuatu, oleh karenanya tugas dari sebuah sistem BNPB adalah bagaimana BNPB bisa menyesuaikan dari tiap kalangan yang mempunyai pandangan yang berbeda-beda. Jika program ini berhasil, secara tidak sadar BNPB telah menanamkan kembali budaya mendengar yang mulai di tinggalkan sering berjalannya waktu.

Untuk itu dengan adanya media sandiwara radio sebagai media yang  slalu siap siaga dalam menghadapi bencana dapat membuat masyarakat menjadi tahu bahwa media yang telah lama ditinggalakan karena amat sangat jadul sekarang bisa menjadi sumber informasi tercepat dan terupdate untuk saat ini. Selain itu sandiwara radio bisa menjadi media yang memliki nilai positif karena hanya suara yang akan didengar tanpa melihat gambar – gambar yang tak seharusnya dilihat. Dengan adanya sandiwara radio juga dapat mengangkat teknologi – teknologi lama yang dahulu sangat popular tapi sekarang tiada arti karena banyaknya teknologi canggih saat ini tapi kita mengangkat kembali teknologi dahulu menjadi teknologi tren saat ini.  

Facebook

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun