Sabtu, 22 Juli 2023 - Di Desa Maskuning Kulon, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso. Â kegiatan observasi situs megalitikum "Batu Dolmen" menjadi momen bersejarah bagi mahasiswa KKN UMD UNEJ kelompok 48 yang terdiri dari 10 orang. Rombongan ini, dipimpin oleh koordinator kelompok KKN, serta turut didampingi oleh kepala dusun dan kepala desa.
Tujuan utama dari acara tersebut adalah untuk memberikan informasi pendidikan mengenai pentingnya pelestarian sejarah dan budaya, untuk mengembangkan potensi wisata lokal, menyadarkan pentingnya konservasi lingkungan, serta meningkatkan identitas masyarakat setempat.
Acara dimulai dengan perjalanan dari pusat desa menuju ke batu dolmen yang berada di sekitar rumah warga. Para peserta acara, termasuk mahasiswa KKN, dipandu oleh Pak Holik selaku kepala dusun setempat dan Pak Sudarsono selaku kepala desa Desa Maskuning Kulon. Setibanya di situs megalitikum, mereka mengamati dan mempelajari secara langsung struktur batu dolmen yang merupakan peninggalan bersejarah kuno.
Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju batu dolmen di tengah sawah warga. Perjalanan ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk saling berinteraksi, bertukar informasi, dan berbagi kekayaan sejarah dan budaya setempat. Mahasiswa KKN aktif bertanya kepada pak Holik dan pak Sudarsono, mencatat pengetahuan berharga yang nantinya akan digunakan untuk penelitian dan pelestarian lebih lanjut.
Ahmad Iqbal Muzaki selaku  koordinator kelompok KKN UMD UNEJ berpesan "Kami berharap acara ini dapat meningkatkan potensi masyarakat tentang nilai warisan budaya dan lingkungan di sekitar mereka. Dengan pemahaman yang lebih aktif dalam melestarikan situs megalitikum 'Batu Dolmen' ini untuk masa depan yang lebih baik,".
Dengan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat tentang pentingnya pelestarian sejarah dan budaya, diharapkan Desa Maskuning Kulon dan wilayah sekitarnya dapat berkembang sebagai destinasi wisata berbasis kearifan lokal yang berkelanjutan. Semoga acara observasi situs megalitikum "Batu Dolmen" ini dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk mengadakan kegiatan serupa, demi menjaga kekayaan sejarah dan budaya Indonesia yang luar biasa.
"Semoga acara ini akan menjadi langkah awal yang berkelanjutan dalam upaya memperkenalkan serta melestarikan warisan sejarah dan budaya. Saya harap ada penelitian lebih lanjut dan kerjasama di berbagai lintas sektor, di situs megalitikum "Batu Dolmen" dan dapat menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik bagi para wisatawan, sambil tetap memegang teguh nilai-nilai kearifan lokal serta meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar situs megalitikum." imbuh Pak Sudarsono selaku Kepala Desa Maskuning Kulon.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H