Ini pasti banyak yang disibukkan oleh masyarakat banyak, karena maaf-maaf, masyarakat kita udah mulai pinter untuk mempelajari ilmu yang semakin complicated. Tapi..., jarang lho yang menulis dengan tulisan yang baik, baik melalui kritik dan saran yang pedas, hingga caci maki. Haduh, serem ya, kalau bangsa kita bisanya cuma bisa cuap-cuap tanpa dasar :).
Cuap-cuap tersebut dimulai dari pada awal pencalonan calon Presiden hingga, pemilu berakhir. Setiap hari yang dilihat hanya cuap-cuapan gak jelas yang berada di FB. Ihihihihi. *menurutku, ngapain pusing. Capek tahu ngurusin negara. Bagus kalau bekerja dengan jalan yang benar.
Saat ini, beranda di Facebook bersih, dan gantian status tentang pengujian prosedur proses pemilihan calon presiden, dan juga pembuktian atas dugaan penyelewengan prosedur di MK sedang lagi hangat-hangatnya. Para anak kuliahan, politisi, dan pengamat hukum mengamati dengan seksama. Maklum, inilah baru pertama kalinya, pencalonan dan pembuktian atas kebenaran hukum dibuktikan di Mahkamah Agung. Prosesnya panjang gila' dan *fikiran ku. Hakimnya gimana caranya menangkap semua pembicaraan. Hebat. Andai putusan Mahkamah Agung ini Jurdil. Semangat Indonesia membara.
Saya bermimpi, Indonesia tak punya hutang. Presiden yang terpilih nanti diharapkan agar kita gak nambah hutang lagi, ngurangi hutang dan masyarakat Indonesia makmur. Gak hanya, cukup makan saja. Tapi pendidikan, hiburan, tempat tinggal. Kesejahteraan dan Kedamaian bangsa atas hasil bangsa harus dijunjung tinggi. Kalau hutang terus agar sejahtera, gimana bayarnya, jika nanti tak berharta dan tak bersumber daya ???.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H