Pendidikan sangat penting dalam pembentukan siswa, bahkan sekarang ini pendidikan sudah berorientasi kepada pembentukan siswa untuk berfikir kritis, kreatif, dan problem solver. Dari ketiga orientasi pendidikan tersebut sangat erat hubungannya dengan teori belahan otak (teori hemisphere).
Otak merupakan organ tubuh yang komplek yang dimiliki oleh manusia. Otak terdapat dua belahan, yaitu kiri dan kanan. Hakikatnya belahan otak bagian kiri berhubungan dengan kegiatan motorik (logika, analisis, bahasa, rangkaian dan matematika). Sedangkan, otak bagian kanan berhubungan dengan kekreativitasan. Teori yang dapat menjelaskan tentang belahan otak kiri dan kanan disebut teori hemisphere. Sehingga dalam pendidikan kerap kali pembelajarannya di hubungkan dengan otak dan pendidikan selalu berawal dari otak.
Siswa diupayakan untuk mampu berfikir secara kritis, kreatif, dan problem solver melalui pendidikan. Berfikir secara kritis adalah mampu berfikir secara cepat dan rasional untuk menyelesaikan berbagai masalah atau tantangan yang timbul. Berfikir kreatif adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mampu menciptakan sesuatu yang baru dengan menciptakan lingkungan yang memang dapat mendukung daya kreatif siswa. Sedangkan, problem solver adalah suatu strategi yang digunakan dalam pembelajaran untuk memberikan masalah kepada siswa agar mampu menyelesaikannya dengan berfikir secara aktif, kritis, dan kreatif.
Jadi, hubungannya yang sangat erat dapat tersirat dalam pendidikan siswa sekarang ini. Tujuan pendidikan untuk menjadikan anak berfikir secara kritis, kreatif, dan problem solver, semuanya berhubungan dengan mengembangkan belahan otak kiri ataupun kanan. Agar kedua belahan tersebut seimbang dapat dilakukan dengan cara pembelajaran menggunakan musik dan olahraga secara teratur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H