Mohon tunggu...
Fitri Restiana
Fitri Restiana Mohon Tunggu... -

penulis,ibu rumah tangga, anggota IIDN. Motto : Menulis itu bagaikan tarikan nafas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pak Presiden, Kok Sederhana Banget, Sih!

23 Oktober 2014   22:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:58 1648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jujur saya nggak milih Jokowi pada Pilpres kemarin. Tapi, setelah dia menduduki kursi RI-1, maka adalah kewajiban saya untuk mendukungnya 100 %. Bukan mendukung buta, ya. Artinya, saya mendukung semua kebijakan yang pro rakyat dan kebaikan, dan mendukung segala perilaku dan kebijakan yang salah untuk segera dihilangkan! Jadi, bukan mendukung semua kebijakan yang digulirkan. Tetap dalam koridor semangat kebangsaan dan kebersamaan.

Dalam tulisan saya sebelumnya, saya mengungkapkan tentang penampilan Jokowi yang mirip dengan Pak Bob Sadino. Kalau Pak Bob memiliki selusin baju kotak-kotak dan celana pendek butut, Jokowi punya 10 lembar baju putih lengan panjang. Dalam dunia usaha, siapa yang nggak kenal Bob Sadino? Seorang pengusaha pribumi yang mengembangkan usaha agrobisnis dan industri yang terkenal, setidaknya sampai beberapa tahun belakangan kemarin. Bisnis yang dilakoninya dengan sistem Ayah anak itu, sayangnya tak bisa diwariskan dalam generasi selanjutnya. Tapi setidaknya, beberapa ribu manusia wajib sangat berterima kasih padanya.

Kembali pada penampilan Jokowi dan istri, sekali lagi saya bengong. Dalam satu kesempatan, dengan kemeja putihnya Jokowi mengantakan para tamu menjelajah istana negara. Warna yang dijadikan simbol kebersihan, kelapangan hati dan kesederhanaan. Pun begitu dengan istrinya. Tak ada maskara tebal, rambut yang disasak, kebaya yang full-pressed body dan highheels seperti yang biasa dipakai ibu pejabat, apalagi ibu negara... weleh...weleeh.. kok bisa, ya?

Bukankah seorang Ibu negara kudu memenuhi ‘standar’ pejabat? Busana kelas atas, parfum kelas dunia, dan pengawalan di kanan, kiri, depan, belakang? Bukankah seorang ibu negara tak bisa seenaknya berpenampilan santai manakala diliput wartawan? Saya benar-benar ‘kagum’ atas semua kesederhanaan ini!

Tapi, sesederhananyaPak Presiden dan Ibu,tetap saja mereka wajib menjaga penampilan, apalagi menghadapi tamu negara. Walaupun tidak memakai ‘standar’ pejabat, setidaknya baju putih sang Presiden dibalut jas, batik atau baju khas daerah yang penuh dengan nilai-nilai kepatutan, kesantunan dan kesopanan. Ibu negara pun, walau tidak pakai maskara tebal, setidaknya berdandan ala perempuan Indonesia. Sederhana, cantik dan elegan.... JSalam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun