Mohon tunggu...
Fitri Edriyanti
Fitri Edriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fitri Edriyanti, Mahasiswa Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahan Bakar Mahal? Biodiesel Solusinya!

3 Juli 2022   14:51 Diperbarui: 3 Juli 2022   15:01 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                   Negara Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil minyak dan bahan bakar di dunia. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan minyak sebagai bahan dasar bahan bakar yang ada kian menipis. Hal tersebut difaktori oleh banyak hal. Menipisnya keberadaan bahan bakar yang ada di Indonesia saat ini mengakibatkan harga minyak goreng dan bahan bakar melonjak tinggi. Melonjaknya harga minyak membuat resah masyarakat Indonesia saat ini. Seperti yang kita ketahui Bersama, bahwa masyarakat Indonesia merupakan salah satu konsumen minyak goreng terbesar di dunia. Bagaimana tidak, kebanyakan masyarakat Indonesia sangat menggandrungi makanan olahan gorengan. Hal tersebut yang menjadikan persediaan minyak di Indonesia semakin menipis. Begitu juga untuk bahan bakar, hamper seluruh lapisan masyarakat di Indonesia memiliki kendaraan bermotor di rumah mereka yang mengharuskan mereka mengisi ulang bahan bakar kendaraan tersebut setiap hari atau setiap minggunya. Besarnya konsumsi minyak oleh masyarakat Indonesia dengan keadaan minyak yang semakin menipis harus menjadi pusat perhatian dan sudah seharusnya masyarakat Indonesia melek akan kenyataan ini. Sebenarnya, tidak ada masalah penggunaan minyak yang tinggi di Indonesia, namun hal tersebut harus dibarengi dengan pemanfaatan limbah dari minyak itu sendiri. Tanpa kita sadari, masyarakat Indonesia cenderung bersifat dan bersikap konsumtif tanpa berfikir akan dampak yang mereka lakukan.

                   Sudah saatnya masyarakat Indonesia sadar akan hal ini. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya dengan mengolah kembali minyak goreng yang sudah digunakan oleh masyarakat Indonesia, atau yang biasa disebut dengan minyak jelantah. Banyak yang menganggap remeh keberadaan minyak jelantah dan cenderung untuk langsung membuang begitu saja minyak jelantah hasil konsumsi. Padahal kegiatan tersebut dapat mengganggu ekosistem lingkungan apabila membuangnya langsung ke lingkungan. Penggunaan kembali minyak jelantah dapat dijadikan biodiesel, yang mana hal ini dapat dijadikan bahan bakar pengganti bensin.

                      Bahan bakar minyak bumi diperkirakan akan habis jika terus menerus dilakukan eksploitasi secara besar-besaran. Ketergantungan menusia dalam penggunaan bahan bakar minyak bumi dapat dikurangi dengan cara memanfaatkan bahan bakar biodiesel, dimana bahan bakunya masih sangat besar untuk dikembangkan. Biodiesel merupakan senyawa metil ester yang dihasilkan dari esterifikasi asam lemak (yang berasal dari minyak nabati atau hewani) dengan alkohol rantai pendek. Reaksi alkoholisis/esterifikasi merupakan reaksi bolak-balik yang relatif lambat. Untuk itu, guna mempercepat jalannya reaksi dan meningkatkan hasil, proses dilakukan dengan pengadukan yang baik, penembahan katalis untuk menurunkan energi aktivasi dan pemberian reakstan yang berlebihan agar reaksi bergeser ke arah kanan. Pemilihan katalis dilakukan berdasarkan kemudahan penggunaan dan pemisahannya dari produk. Untuk itu dapat digunakan katalis asam, basa atau penukar ion. Biodiesel sejatinya memiliki banyak keunggulan jika dibandingkan dengan bahan bakar jenis lainnya. Biodiesel tidak beracun dan tidak menyebabkan efek rumah kaca sehingga biodiesel ini ramah lingkungan dan juga bisa mengurangi resiko terkena kanker. Sifat positif dari Biodiesel yaitu dapat terurai atau bio degradable serta juga dapat diperbarui atau renewable. Biodiesel juga dapat memperpanjang umur mesin kendaraan. Mengenai perbandingan tingkat emisi CO2 dari biodiesel dan diesel standar, biodiesel muncul sebagai pemenang dengan menghasilkan sampai 75% lebih sedikit emisi CO2 dibandingkan dengan diesel standar. Yang mana maknanya dengan masyarakat menggunakan lebih banyak biodiesel daripada diesel standar, sama saja seperti masyarakat membantu dalam mengurangi dampak perubahan iklim.

                 Biodiesel memiliki manfaat utama yaitu mengganti peran energi fosil yang tak dapat diperbaharui lagi. Pembakaran dengan menggunakan bahan bakar konvensional ini meninggalkan lebih banyak emisi gas rumah kaca yang hal tersebut dapat merusak lapisan ozon yang berada di bumi. Biodiesel merupakan bahan yang paling baik untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia, karena biodiesel merupakan bahan bakar terbarui yang dapat menggantikan diesel petrol di mesin sekarang ini dan dapat diangkut dan dijual dengan menggunakan infrastruktur zaman sekarang.

Penggunaan biodiesel memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

  • Dengan menggunakan biodiesel berbahan dasar minyak jelantah dapat mengurangi emisi karbon monoksida dan SO2
  • Perlu diketahui bahwa bahan dasar dari pembuatan biodiesel tidak hanya berasal dari lemak hewani dan nabati, namun juga bisa dari limbah penggorengan yang sangat mudah untuk didapatkan yang mana hal tersebut akan memungkinkan dilakukannya proses produksi dalam skala yang menengah kebawah serta dapat membuka lapangan pekerjaan.
  • Penggunaan biodiesel aman untuk digunakan, aman dalam penyimpanan serta transportasi karena biodiesel tidak mengandung racun.
  • Pada proses pembuatan biodiesel ini tidak diperlukan teknologi tinggi serta canggih.
  • Adapun juga limbah yang akan dihasilkan oleh biodiesel yaitu gliserin. Gliserin tersebut merupakan bahan dasar dari pembuatan sabun, sehingga penggunaannya akan ramah untuk lingkungan serta sangat membantu mengurangi polusi

Disamping kelebihan yang telah dipaparkan diatas, setiap hal pasti memiliki kekurangan, begitu pula dengan penggunaan biodiesel. Yang mana kelemahan dari penggunaan biodiesel dalam beberapa kasus, biodiesel kurang cocok untuk digunakan pada beberapa mesin diesel modern.

                      Walaupun memiliki kelemahan, namun penggunaan biodiesel untuk bahan bakar masih dangat memungkinkan. Pembuatannya yang tidak rumit juga menjadi salah satu dasar penggerak untuk masyarakat dapat beralih ke biodiesel. Pemanfaatan dan penggunaan biodiesel harus secara besar-besaran diumumkan kepada masyarakat, dengan car aini dapat membantu pemerintah untuk mengembalikan harga minyak yang saat ini sedang melonjak. Adapun juga cara yang dapat dilakukan untuk pembuatan biodiesel dari minyak jelantah sebagai berikut.

  • Untuk pembuatan biodiesel berbahan dasar 100mL minyak jelantah, dapat dilakukan dengan menimbang 0,7gram NaOH
  • Setelah itu ukur 30mL methanol dan tuangkan ke dalam gelas kimia yang berukuran 100mL
  • Selanjutnya masukkan NaOH ke dalam gelas kimia, lalu diaduk (larutan yang dihasilkan adalah larutan metoksida)
  • Kemudian ukur 100mL minyak jelantah yang sudah disaring sebelumnya, lalu masukkan ke dalam gelas kimia berukuran 250mL
  • Setelah itu dilakukan pemanasan minyak sambil diukur panasnya
  • Langkah selanjutnya tambahkan larutan metoksida sedikit demi sedikit ke dalam minyak tersebut agar minyak tidak menggumpal dan terjadi kenaikan suhu secera spontan.
  • Pemanasan dilakukan selama kurang lebih 1 jam pada suhu yang dijaga konstan 55oC
  • Akan terjadi perubahan warna dari minyak, yang semula berwarna kuning kecoklatan menjadi warna kuning keruh.
  • Minyak kemudian didiamkan selama kurang lebih 1x24 jam guna menunggu pengendapan yang dihasilkan
  • Jika sudah terlihat endapan dalam minyak, lalu dipisahkan antara minyak atau filtrat dengan endapannya.

               Pemahaman dan pengetahuan bahwa biodiesel dapat membantu mengurangi penggunaan bahan bakar yang sudah mulai menipis ini baik untuk diintegrasikan dalam pelajaran sekolah. Sehingga siswa saat ini sadar akan kondisi zaman yang sudah mulai kesulitan mencari bahan bakar, namun mereka juga bisa bernalar untuk mencari solusi dan belajar pembuatan dan pemanfaatan minyak jelantah menjadi biodiesel guna menggantikan penggunaan bahan bakar saat ini. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajak siswa untuk melakukan eksperimen pembuatan biodiesel. Dengan kegiatan tersebut diharapkan anak muda yang sekaligus menjadi generasi penerus bangsa saat ini dapat melek dengan teknologi dan perkembangan Sumber Daya Alam saat ini.

                Pemahaman ini juga perlu untuk diterapkan kepada masyarakat Indonesia, khususnya kaum ibu rumah tangga serta pemilik usaha rumah makan. Hal tersebut menjadi dirasa penting karena, aspek-aspek masyarakat inilah yang paling sering menggunakan dan memanfaatkan minyak goreng dan menghasilkan minyak jelantah. Masyarakat Indonesia harus berusaha untuk merubah pemahaman mereka dari yang semula hanya membuang begitu saja minyak bekas pakai, saat ini menjadi merasa penting untuk memanfaatkan hal tersebut untuk kelangsungan hidup kedepannya yang lebih baik lagi. Diharapkan dengan adanya solusi untuk meminimalisir penggunaan bahan bakar dengan penggantian dengan biodiesel secara bertahap akan membantu memperbaiki keadaan krisis minyak di Indonesia bahkan Dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun