Mohon tunggu...
Fitri
Fitri Mohon Tunggu... Dosen - Dosen ISBI Singkawang; Mahasiswa S-3 Universitas Sebelas Maret Surakarta

Mari menulis, mari membaca, mari menghibur diri sendiri dengan mensyukuri kehidupan kita.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Wacana Tekstual dan Kontekstual untuk Memahami Komunikasi secara 'Utuh'

8 Maret 2024   07:00 Diperbarui: 8 Maret 2024   07:02 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Pesan yang terkandung di dalam sebuah komunikasi harus dapat dipahami oleh penerima pesan dengan baik pula sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dan salah pengertian dalam menerima pesan tersebut. Komunikasi pada dasarnya dapat dilakukan oleh dua orang atau lebih. Penyampaian pesan tersebut dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, bergantung pada jenis komunikasi yang dilakukan. Dengan komunikasi, manusia akan saling terhubung dan memahami satu sama lain baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan lebih luas lagi.

Komunikasi dibangun dalam sebuah wacana. Wacana menurut J.S. Badudu  merupakan rentetatn kalimat yang berkaitan. Serentetan kalimat itu menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh untuk membentuk makna yang serasi. Wacana dapat menjadi bentuk komunikasi baik lisan maupun tulisan, biasa disebut wacana lisan dan wacana tulisan. Wacana lisan disampaikan secara langsung melalui ujaran dari pembicara kepada pendengar. Sedangkan wacana tulisan disampaikan melalui sarana tulisan oleh penulis kepada pembaca. Kedua wacana tersebut dapat digunakan sesuai dengan tujuan komunikasi yang ingin dicapai.

Memahami wacana, baik secara lisan maupun tulisan, hendaknya dilakukan secara tekstual dan kontekstual. Apa itu tekstual dan kontekstual? Tekstual bersifat atau berdasarkan teks yang ada. Teks menurut Luxemburg ialah ungkapan bahasa yang menurut isi, sintaksis, dan pragmatik merupakan satu kesatuan. Teks memiliki kesatuan dan kepaduan antara isi yang ingin disampaikan dengan bentuk ujaran, dan situasi kondisi yang ada dalam teks tersebut. Sedangkan kontekstual berdasarkan konteks dalam sebuah wacana. Menurut Brown & Yule, konteks adalah lingkungan atau keadaan tempat bahasa atau wacana digunakan. Dengan kata lain, memahami wacana dari segi konteks yaitu memahami suatu wacana berdasarkan latar belakang terciptanya teks agar pendengar atau pun pembaca memahami alasan terciptanya suatu wacana.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, untuk memahami suatu wacana, baik lisan maupun tulisan, kita hendaknya melakukan analisis wacana secara tekstual dan kontekstual. Analisis wacana secara tekstual dan kontekstual dilakukan untuk memahami komunikasi secara utuh. Memahami komunikasi secara utuh sangat penting dilakukan agar tidak terjadi miskonsepsi atau kesalahan pemahaman dalam berkomunikasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan selain memahami kata, frasa, klausa, dan kalimat dalam suatu wacana adalah memahami latar belakang terciptanya wacana tersebut. Dengan kata lain, kita sebagai penerima informasi juga harus memahami siapa yang menulis, apa alasan terciptanya wacana tersebut, bagaimana situasi dan kondisi saat wacana dibuat, dan apa tindakan selanjutnya yang harus dilakukan.  Memahami wacana melalui analisis wacana tekstual dan kontekstual akan menghasilkan pemahaman yang utuh dalam komunikasi sehingga proses komunikasi dapat terjadi sesuai dengan tujuan dalam berkomunikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun