Mohon tunggu...
Fitri Suharirayanti
Fitri Suharirayanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Peserta Didik Berkebutuhan Khusus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

24 April 2023   22:19 Diperbarui: 24 April 2023   22:22 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koneksi Antar Materi Modul 3.1
Rangkuman Dari Proses Perjalanan Pembelajaran Sampai Saat Ini 
Pada Program Guru Penggerak
Oleh :
Fitri Suharirayanti, S.Pd.,M.Pd.
Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Bantul

Ki Hajar Dewantara sebagai pelopor pendidikan nasional di Indonesia dan pendiri Taman Siswa menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana pengembangan karakter manusia. Semboyan dari Ki Hajar Dewantara yang terkenal adalah Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani yang artinya di depan memberi cotoh, di tengah memberikan dorongan dan motivasi, di belakang memberikan dorongan. Pandangan dan filosofis Ki Hajar Dewantara dengan pratap trilokanya dapat diaplikasikan dalam pemgambilan keputusan oleh seorang pemimpin. Sebagai seorang pemimpin harus dapat mengembangkan sumber daya manusia sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal untuk mencapai tujuan pendidikan sebagai sarana pengembangan karakter. Dalam pengambilan keputusan juga harus mempertimbangkan dampaknya kepada terhadap semua pihak yang terlibat baik seacara langsung ataupun tidak langsun dan memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita dapat mempengaruhi prinsip-prinsip yang pengambilan keputusan karena nilai-nilai tersebut membentuk cara pandang dan pemahaman kita. Nilai-nilai ini membentuk kerangka nilai yang menjadi acauan bagi kita dalam menentukan sikap dan tindakan termasuk dalam pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan biasanya kita prinsip-prinsip yang kita pakai berdasarkan kerangka nilai yang telah diterapkan sebelumnya. Oleh karena itu kita perlu memahami nilai-nilai yang kita miliki dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat mempengaruhi prinsip-prisip keputusan yang kita ambil. Adapun prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan dilema etika adalah berpikir berbasis hasil akhir (berpikir berbasis peraturan (rule based thinking) dan berpikir berbasis rasa peduli (care based thinking)

Seorang coach dapat membantu individu untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dengan memberikan panduan dan arahan yang tepat serta meberikan umpan balik yang membangun atas keputusan yang telah diambil. Dalam sesi coaching seorang coach dapat membantu seseorang dalam mempertimbangkan berbagai factor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan seperti tujuan yang dicapai, resiko dan dampak positif yang terkait dengan setiap pilihan dan nilai-nilai yang penting. Seorang coach juga dapat membantu mengenali masalah yang bias atau kecenderungan dalam pengambilan keputusan yang mungkin dapat mempengaruhi kualitas keputusan. Dan setelah keputusan diambil maka seorang coach dapat membantu seseorang untuk mengevaluasi keputusan tersebut. Coach juga dapat membantu seseorang dalam mengataasi petanyaan atau keraguan dengan mempertimbangkan ulang factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Keterampilan coaching akan membantu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil dan melihat berbagai pilihan sehingga dapat mengambil keputusan dengan baik.

Seorang guru dituntut untuk tidak hanya memiliki kemampuan akademik tetapi juga harus mampu memperhatikan aspek sosial dan emosional peserta didik. Dalam menghadapi masalah dilema etika seorang guru harus dapat mengambil keputusan yang tepat dan adil untuk semua pihak yang terlibat, di sinilah aspek sosial emosional akan berperan penting dan membantu dalam proses pengambilan keputusan tersebut. Diperlukan kompetensi kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, dan keterampilan berhubungan sosial untuk mengambil keputusan. Diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara sadar penuh (mindfull), sadar dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang ada.

Seorang pendidik harus mempunyai nilai-nilai etika dan moral yang kuat yang menjadi dasar alam mengambil keputusan dan bertindak dalam setiap situasi yang dihadapi. Dalam pembahasan sebuah kasus seorang pendidik harus mampu menerapkan nilai-nilai etika dan moral yang telah dianutnya sehingga membantu dirinya memahami situasi yang sedang dihadap dan mencari solusi yang terbaik. Misalnya jika terdapat masalah moral atau etika yang terjadi dalam lingkungan pendidikan seperti sekolah, seorang pendidik yang memiliki nilai-nilai etika dan mora yang baik akan dapat mengambil keputusan yang tepat dan adil dengan menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan. Dalam pembahasan studi kasus penting bagi seorang pendidik untuk terus memperbarui dan memperkaya pengetahuannya tentanf nilai-nilai etika dan moral. Dapat disimpulkan bahwa dalam pembahasan kasus yang fokus pada masalah  moral atau etika kembali pada nilai-nilai yang dianut oleh pendidik. Pendidik yang memiliki nilai-nilai etika dan moral yang kuat akan mampu mengambil keputusan yang tepat dan adil dalam setiap situasi yang dihadapi.

Ketika seseorang mampu mengambil keputusan yang tepat maka keputusan tersebut dapat membawa dampak yang positif bagi dirinya dan lingkungannya.  Di dalam lingkungan pendidikan pengambilan keputusan yang tepat oleh pendidik dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memotovasi siswa untuk belajar dengan baik. Keputuan yang tepat juga dapat membantu membangun rasa percaya diri siswa sehingga mereka merasa nyaman di lingkungan sekolah. Untuk mencapai ini diperlukan komitmen dan kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat, serta kemampuan untuk berkomunikasi membangun hubungan yang positif dan menghargai perbedaan.

Salah satu tantangan yang dihadapi dalam menjalankan pengambilan eputusan terhadap kasus dilema etika diantaranya adalah kompleksitas masalah yang dihadapi, di mana terdapat banyak factor yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Selain itu terdapat pula masalah yang tidak memiliki solusi yang jelas atau pasti, sehingga pengambilan keputusan menjadi sulit dan membingungkan.

Pengambilan keputusan yang kita ambil berpengaruh terhadap pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita.  Guru harus mampu mengambil keputusan yang mempertimbangkan berbagai factor seperti karakteristik, potensi murid, sumber daya yang tersedia, kondisi lingkungan serta nilai-nilai kebajikan yang diyakini. sangat penting bagi guru untuk memahami bahwa setiap murid memiliki potensi, gaya belajar, minat dan karakter yang berbeda sehingga seorang guru harus mengenali masin-masing karakteristik setiap murid tersebut agar dapat menyusun strategi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Selain itu pengajaran yang memerdekakan murid harus meperhatikan aspek sosial emosi murid. Guru harus dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan menerapkan budaya positif sehingga terjalin hubungan positif dengan murid. Dengan demikian murid merasa nyaman dan mempunyai motivasi dalam belaja serta kepercayaan diri yang tinggi. Dalam memutuskan pembelajaran yang tepat sesuai karakteristik murid yang bermacam-macam murid dapat dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran misalnya dengan pendekatan pembelajaran kolaboratif dan pasrtisipatif. Dengan demikian pengambilan keputusan yang tepat dalam pengajaran dapat membantu memerdekakan murid dan memfasilitasi murid berkembang secara optimal dan mencapai potensinya.

Keputusan yang tepat dari seorang pemimpin pembelajaran dapat  memperbaiki kualitas pembelajaran yang membantu murid mendapatkan pengalaman belajar yang berkualitas. Keputusan yang tepat dari seorang pemimpin pembelajaran juga dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan murid dalam belajar sehingga tujuan dan potensi diri akan tercapai. Selain itu murid-murid juga akan meningkat kesejahteraannya baik fisik ataupun psikologis karena murid merasa nyaman dan memperoleh pengalaman belajar yang positif. Pengambilan keputusan yang tepat juga akan membantu murid mempersiapkan masa depan dengan lebih baik dengan memberikan pengalaman dan keteramplan yang relevan dengan dunia nyata. Dengan demikian seorang pemimpin pembelajarana seharusnya mampu mengambil keputusan yang tepat dan efektif agar memberikan dampak besar pada kehidupan murid-muridnya karena membantu mereka mendapatkan pengalaman belajar yang lebih baik untuk mempersiapkan masa depannya.

Dari pembelajaran pada modul 3.1 ini dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa  terdapat keterkaitan dengan modul-modul sebelumnya. Keterampilan coaching akan membantu dengan mengajukan perrtanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil, dan melihat berbagai opsi sehingga dapat mengambil keputusan dengan baik. Diperlukan kompetensi kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial dan keterampilan berhubungan sosial untuk mengambil keputusan. Diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara sadar penuh, sadar dengan berbagai pilihan dan kosekuensi yang ada. Pengambilan keputusan yang tepat yang berpihak pada murid sesuai dengan nilai-nilai kebajikan tentu saja akan menciptakan budaya positi, sekolah impian dan menciptakan merdeka belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun